Cegah Kecelakaan, Sistem Pengereman Darurat Otomatis di Mobil Mesti Diperbarui

Jum'at, 30 September 2022 | 19:00 WIB
Cegah Kecelakaan, Sistem Pengereman Darurat Otomatis di Mobil Mesti Diperbarui
Crash test atau uji tabrak dengan simulasi tabrakan dari belakang (pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian besar mobil baru yang dipasarkan di Amerika Serikat dilengkapi sistem Pengereman Darurat Otomatis (AEB atau Automatic Emergency Braking) sebagai fitur standar.

American Automobile Association (AAA) mempelajari kinerja sistem ini dalam skenario tabrakan kecepatan tinggi.  Dengan materi sistem produk buatan Ford Motor Company, Honda, Chevrolet, dan Toyota.

Mobil-mobil itu disetting dengan kecepatan lebih tinggi dan memperoleh simulasi tabrakan dari belakang. Yaitu arah yang menyebabkan lebih banyak kerusakan dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.

Ilustrasi rem mobil. [Shutterstock]
Ilustrasi rem mobil. [Shutterstock]

Sebagai hasil dari pengujiannya, AAA merekomendasikan agar pembuat mobil fokus pada perancangan sistem mereka untuk menangani kecelakaan dengan lebih baik. Pengemudi juga harus menyadari keterbatasan pada kendaraan mereka.

Baca Juga: Gratis untuk Umum: Nonton SHELL bLU cRU Yamaha Enduro Challenge di Sentul Akhir Pekan Ini

"Pengereman Darurat Otomatis bekerja dengan baik dalam beberapa kondisi yang dirancang akan terjadi. Sayangnya, tugas itu dibuat bertahun-tahun yang lalu, dan standar kecelakaan kecepatan lambat regulator belum berkembang," kata Greg Brannon, Direktur Teknik Otomotif dan Hubungan Industri AAA, seperti dikutip dari Carscoops.

Ilustrasi mengemudi, setiap driver mesti paham AEB yang bisa diberikan kendaraannya [Shutterstock].

Ia menambahkan, persyaratan pengujian untuk teknologi ini harus diperbarui untuk menangani kecepatan dan skenario yang lebih cepat.

"Teknologi yang dibuat harus lebih realistis dan memiliki manfaat keselamatan bagi pengemudi," tegas Greg Brannon.

Dalam melakukan pengujian, AAA menggunakan skenario T-bone, di mana kendaraan yang berjalan lurus harus berbelok ke kiri saat melintasi persimpangan.

Sedangkan dari jalur yang sama terdapat kendaraan lain yang melintas dari arah belakang.

Baca Juga: Pantai Jungwok Gunung Kidul Jadi Destinasi Maxi Yamaha Day 2022 Jawa Tengah dan Yogyakarta

Ini adalah jenis kecelakaan paling mematikan di Amerika dan menyumbang 39,2 persen dari total kematian dalam kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan penumpang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI