Suara.com - Pabrikan hypercar asal Prancis, Bugatti menyatakan tidak ingin latah turut menghadirkan produk kategori Sport Utility Vehicle (SUV) bertenaga listrik meski tengah menjadi tren dunia.
Direktur Desain Bugatti, Achim Anscheidt, mengatakan bahwa SUV listrik tidak masuk dalam daftar perusahaan di mana ia berkarya.
Menurutnya, perusahaan lebih memilih untuk mempertahankan eksklusivitas. Apalagi mengingat Bugatti tidak ingin menghadirkan produk massal.
"Kami memang sempat memiliki ide seperti apa rasanya bila membuat mobil dimensi bukan sport dengan jok baris kedua. Tapi kemudian kami juga berpikir apakah kami ingin mempertahankan merek atau hanya mengejar angka," kata Achim Anscheidt, dikutip dari Hindustan Times.
Baca Juga: Distribusi All-New Renault Austral Mulai Desember 2022, Adopsi Mesin E-TECH Full Hybrid
Anscheidt melanjutkan, jika Bugatti menghadirkan model- model massal, kondisi ini akan membuat produk flagship yang dimiliki tidak lagi eksklusif.
"Jika kompetitor menghadirkan model sehari-hari, saya selalu menjadi orang yang suka menyeimbangkan situasi. Yaitu tidak melupakan akar perusahaan," ungkapnya.
Sebelumnya mantan Presiden Bugatti Stephan Winkelmann, pernah mengatakan bahwa SUV Bugatti dapat menawarkan misi yang berbeda dengan bentuk yang lain.
Ia juga menyatakan bila elektrifikasi menjadi pendekatan yang tepat untuk menghadirkan produk SUV.
Namun karena Bugatti saat ini bermitra dengan Rimac Automobili, strategi perusahaan nampaknya berubah haluan dan memilih untuk mempertahankan eksklusivitas.
Baca Juga: SUV Bertenaga Listrik Mercedes EQG Bakal Meluncur Paruh 2024, Siap Jadi Tandingan GMC Hummer EV