Suara.com - Salah satu acara yang digelar dalam pameran Indonesia Electric Vehicle Show atau IEMS 2022 di Jakarta Convention Centre (JCC) adalah seminar kendaraan listrik.
Pada Kamis (29/9/2022), tampil sebagai salah satu pembicara adalah Muhammad Firdausi Manti, Asisten Deputi Maritim dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Dikutip dari kantor berita Antara, ia menyatakan bahwa saat ini pilihan mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia masih terbatas, sehingga terbuka peluang besar bagi pabrikan global untuk berinvestasi. Tujuannya menambah opsi kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
![Nissan LEAF, salah satu mobil listrik yang dipajang di IEMS 2022 , JCC [Nissan Indonesia via ANTARA].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/28/67234-iems-2022-nissan-antara.jpg)
"Kami dari pemerintah berharap pabrikan pabrikan atau perusahaan asing juga investasi di Indonesia," paparnya.
Saat ini harga kendaraan listrik masih tergolong mahal lantaran varian kendaraan yang tersedia di pasar domestik masih sangat sedikit.
Beberapa model yang sudah dijual di Indonesia antara lain dari kategori sedan, Sport Utility Vehicle (SUV), sampai city car dengan opsi model yang tidak terlalu banyak.
Untuk itu, dengan semakin banyaknya perusahaan otomotif global yang berinvestasi untuk memproduksi kendaraan listrik di Indonesia, akan membuat pilihan kendaraan listrik semakin beragam. Ujung-ujungnya bisa membuat harga kendaraan listrik semakin kompetitif.
"Kami berharap (perusahaan otomotif asing) berinvestasi di sini, membangun di sini untuk menambah varian yang di Indonesia belum banyak. Sehingga nanti kalau sudah bertambah variannya akan lebih banyak pilihan," tukas Muhammad Firdausi Manti.
Baca Juga: Kunjungi IEMS 2022, Dr H. Moeldoko Menyorot Komponen Impor untuk Mobil Listrik
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah tengah menggodok ide untuk memberikan insentif pembelian kendaraan listrik baru bagi masyarakat.