Suara.com - Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan menggelar rapat roadmap produksi mobil listrik serta menyebutkan investasi sekitar 95 triliun won untuk 2026.
Dalam rapat itu, Menteri Perindustrian Lee Chang-yang memimpin pertemuan yang dihadiri pejabat senior pembuat mobil besar dan perusahaan terkait, termasuk Hyundai Motor Company, Kia Corporation, General Motors Korea, dan operator nirkabel utama KT Corporation, dan di acara itu diumumkan roadmap komprehensif tentang target Korea Selatan dalam pasar global mobil listrik.
Dikutip kantor berita Antara dari Yonhap pada Kamis (29/9/2022), pemerintah Korea Selatan berjanji memberikan insentif pajak dan berbagai tindakan pendukung untuk mempromosikan investasi para carmaker.
Baca Juga: Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea Selatan: Tilik Potensi Industri Otomotif
"Kami akan secara aktif melonggarkan peraturan untuk memastikan kelancaran masuknya model dan teknologi layanan baru ke pasar," jelas Lee Chang-yang dalam pertemuan.
"Kami akan melanjutkan konsultasi dengan perusahaan untuk merancang langkah dan strategi terperinci demi mencapai tujuan," tandasnya.
Ketetapan roadmap mobil listrik Negeri Ginseng sebagai berikut: pembuat mobil Korea Selatan berencana meningkatkan produksi kendaraan listrik global mereka menjadi 3,3 juta unit gabungan pada 2030 dari sekitar 254.000 unit tahun lalu sehingga mencakup 12 persen pasar kendaraan listrik dunia. Pangsa pasar mereka mencapai 5 persen pada 2021.
Untuk mencapai target, para carmaker berjanji mengembangkan perangkat lunak utama kendaraan listrik dengan teknologi mereka sendiri pada 2026 dan membina 30.000 personel dengan keahlian di sektor mobil masa depan. Ditambah 300 perusahaan spesialisasi dalam pengembangan perangkat lunak otomotif pada 2030.
Baca Juga: Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra Coba Mobil Listrik untuk KTT G20
Adapun semikonduktor otomotif, negara itu bertujuan membuat prosesor, sensor, dan bagian utama lainnya sehingga mampu menggandakan pangsa pasar globalnya menjadi 6,6 persen pada 2030, kata kementerian itu, menambahkan pengembangan kendaraan listrik dan hidrogen yang sangat kompetitif juga di antara rencananya.
Agar transisi bisa berlangsung cepat dan mulus, pemerintah Korea Selatan berjanji mendukung upaya produsen suku cadang mobil mendiversifikasi portofolio bisnis mereka.
Portfolio bisnis ini akan meningkatkan pemantauan situasi penawaran dan permintaan barang-barang industri utama yang sangat bergantung pada impor negara itu. Juga meningkatkan cadangan, agar bisa bebas dari gangguan pasokan global yang tidak terduga.
Bagaimana memajukan teknologi mengemudi otonom juga akan menjadi fokus utama, karena Korea Selatan berjanji untuk mendukung komponen terkait utama untuk meningkatkan daya saing dengan membangun kompleks penelitian untuk produksi komersial mereka di dalam negeri mulai 2024.