Libatkan Tiga Mobil Bermesin Diesel dari Berbagai Brand, Biodiesel B40 Jalani Road Test

Selasa, 27 September 2022 | 10:56 WIB
Libatkan Tiga Mobil Bermesin Diesel dari Berbagai Brand, Biodiesel B40 Jalani Road Test
Kementerian ESDM mulai melakukan uji jalan kendaraan diesel dengan bahan bakar B40 [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini Indonesia masih menjadi negara paling maju dalam menerapkan pencampuran Bahan Bakar Nabati atau BBN jenis biodiesel.  Dengan rencana implementasi B40, Indonesia menjadi yang terdepan dalam pemanfaatan BBN jenis biodiesel.

Dikutip dari kantor berita Antara, selain mendukung kontribusi energi terbarukan pada bauran energi nasional, implementasi B40 akan berdampak positif dalam beberapa hal. Sepertj penghematan devisa akibat menurunnya impor minyak solar, peningkatan nilai tambah CPO, membuka lapangan pekerjaan, serta menurunkan emisi gas rumah kaca.

Untuk program B30 pada 2022, ditargetkan dapat disalurkan biodiesel lebih dari 10 juta kiloliter, yang dapat menghemat devisa sebesar 7,82 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Juga penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26,95 juta ton CO2e serta membuka lapangan kerja bagi lebih dari 1,2 juta orang, baik pekerja on farm maupun off farm.

Baca Juga: New Honda Vario 125 Versi Penyegaran: Makin Sporty, Banderol Mulai Rp 22 Jutaan

Dalam rencana implementasi, BBN diuji secara road test yang dilaksanakan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lemigas. Pelaksanaannya melibatkan Balai Besar Survei dan Pengujian Kementerian EBTKE serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui pendanaan Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Untuk bahan bakar B0 dan HVO disediakan PT Pertamina Grup (PT Kilang Pertamina Internasional) dan B100 oleh Aprobi.

Truk Mitsubishi Log Colt Diesel dipamerkan selama pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Senin (15/11/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]
Truk Mitsubishi Log Colt Diesel di GIIAS 2021, sebagai ilustrasi [Suara.com/Alfian Winanto]

"Kami secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk menghimpun saran dan masukan atas progres dan hasil sementara terhadap pengujian yang telah dilakukan," papar Edi Wibowo, Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM.

Kementerian ESDM menargetkan uji jalan (road test) pencampuran BBN ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebesar 40 persen (B40).

"Road test B40 ditargetkan selesai pada Desember 2022, uji jalan ini untuk menghasilkan rekomendasi teknis kebijakan implementasi B40," jelas Edi Wibowo dalam sambutannya mewakili Dirjen EBTKE Dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi I Road Test B40, dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Senin (26/9/2022).

Baca Juga: Bansos Sembako Polres Solok Kepada Pengemudi Angkutan Umum dan Ojek Terdampak Kenaikan BBM

Uji jalan B40 yang dilakukan setelah sukses dengan pencampuran B30 itu terbagi menjadi dua tahap pengujian jenis campuran bahan bakar. Yaitu B30D10 dengan formula campuran 30 persen biodiesel (B100) ditambah 10 persen diesel nabati/diesel biohidrokarbon/HVO (D100) ditambah 60 persen BBM solar (B0) dan B40 dengan formula campuran 40 persen bodiesel (B100) ditambah 60 persen solar (B0).

"Adapun terhadap spesifikasi biodiesel (B100) mengacu pada usulan Komite Teknis 27-04 Bioenergi Cair, dengan perbaikan parameter kadar air yang semula maksimal 350 ppm diubah menjadi maksimal 320 ppm, kadar monogliserida yang semula maksimal 0,55 persen massa menjadi maksimal 0,5 persen massa, dan kestabilan oksidasi yang semula minimal 600 menit menjadi minimal 720 menit," jelas Edi Wibowo.

Ada tiga kendaraan uji yang digunakan berupa mobil bermesin diesel dari tiga brand < 3,5 ton masing-masing dua unit, serta tiga merek kendaraan bermesin diesel > 3,5 ton masing-masing dua unit.

"Pada awal road test B40 terdapat tantangan berupa pengadaan spare part setelah overhaul awal, namun dapat kami sampaikan bahwa saat ini seluruh kendaraan telah melaksanakan uji jalan," urai Edi Wibowo.

Untuk mengejar ketertinggalan dan dapat mencapai target yang ditetapkan pada Desember 2022, maka diberlakukan penambahan jarak dan rute yakni untuk kendaraan uji < 3,5 ton jarak tempuh yang semula ditargetkan 560 km/hari menjadi 650 km/hari dengan rute perubahan menjadi Balitsa-Tol Cileunyi-Ciamis-Kuningan-P3GL-Pemalang (putar balik)-Subang-Balitsa.

Foto udara kendaraan yang melintas di Gerbang Tol Simpang Susun Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara kendaraan yang melintas di Gerbang Tol Simpang Susun Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Sedangkan, untuk kendaraan uji > 3,5 ton jarak tempuh yang semula ditargetkan 400 km/hari menjadi 550 km/hari dengan rute perubahan menjadi Balitsa-Pasteur-Cikampek-Cipali-P3GL-Tegal (putar balik)-Cipali-Subang-Balitsa.

Pengujian yang dilaksanakan selama uji jalan B40 di antaranya penanganan dan analisis konsumsi bahan bakar, pengujian kualitas mutu bahan bakar dan pelumas, pengujian kinerja pada sasis dynamometer, pengujian merit rating komponen kendaraan, pengujian stabilitas penyimpanan bahan bakar uji, uji startability, dan presipitasi bahan bakar uji.

"Kami mengapresiasi upaya dan dukungan seluruh pihak yang terus mendukung pengujian dan upaya transisi energi melalui pencampuran BBN jenis biodiesel. Kementerian ESDM terus berkomitmen untuk mendukung rencana implementasi B40 melalui fasilitasi dan koordinasi hal-hal yang dibutuhkan dengan K/L dan stakeholder terkait," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI