Suara.com - Indonesia Electric Motor Show atau IEMS 2022 akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 28-30 September. Salah satu prototipe yang menarik disimak adalah karya Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Dikutip kantor berita Antara dari webinar yang dipantau dari Jakarta, BRIN merancang motor listrik ramah disabilitas. Yaitu dengan cara mendesain ulang sepeda motor listrik roda tiga agar bisa digunakan kaum disabilitas untuk berjualan keliling.
"Kendaraan listrik ini diperuntukkan bagi mereka yang mengalami keterbatasan fisik agar dapat berniaga," jelas Yukhi Mustaqim Kusuma Sya’bana, periset dari Pusat Riset Mekatronika Cerdas BRIN dalam "Webinar Talk to Scientist: Menuju Era Futuristik dengan Riset Kendaraan Listrik" pada Senin (26/9/2022).
Kendaraan roda tiga ini dirancang agar ramah disabilitas dengan dengan kelengkapan fasilitas tambahan. Antara lain sandaran lengan dan punggung, kanopi, dan kotak yang berisi barang yang dijual. Antara lain makanan dan minuman ringan.
Baca Juga: Baru Saja Meluncur, Ini Target New Honda Vario 125
Pintu kotak dibuat terbuka sehingga penjual tidak perlu turun dari kendaraan, dan pembeli dapat mengambil langsung produk yang dijajakan dari kotak.
"Kami berikan kanopi untuk reduksi paparan cuaca. Juga membuat display container di belakang untuk berjualan," jelas Yukhi Mustaqim Kusuma Sya’bana.
Prototipe sepeda motor listrik ini terus dikembangkan dan akan dilengkapi sejumlah fitur seperti self-service and ordering, aplikasi hailing atau pemanggil, kontrol jelajah adaptif, rem, sensor dan Global Positioning System (GPS).
Melalui fitur self-service and ordering, sistem pembayaran dan pemesanan produk dilakukan mandiri oleh pembeli sehingga dapat mempercepat proses transaksi dan mengurangi interaksi verbal yang sulit dilakukan kaum disabilitas tertentu.
Baca Juga: Hadir di Tanah Air dengan Banderol Rp 5,9 Miliar, The New Range Rover L460 Bisa Ditemui di Sini
"Berharap nantinya tidak hanya kaum difabel (berkebutuhan khusus) yang bisa pakai ini, namun manula, orang dengan penurunan fisik bahkan orang yang normal pun bisa menggunakan ini," tandas Yukhi Mustaqim Kusuma Sya’bana.
Dan semua pihak termasuk industri diajak untuk berkolaborasi dalam melakukan hilirisasi hasil riset dan inovasi agar bisa digunakan oleh masyarakat luas.