Tata Ulang Sistem Energi Nasional Menjadi Awal dari Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik

Sabtu, 24 September 2022 | 21:11 WIB
Tata Ulang Sistem Energi Nasional Menjadi Awal dari Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik
Wakil Presiden Republik Indonesia, K. H. Ma'ruf Amin didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut, Binsar Pandjaitan bersama Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo meninjau langsung kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/8/2022). Sebagai ilustrasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia [PLN].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk pengembangan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) nasional, langkah bisa dimulai dari penataan ulang sistem energi negara. Demikian pandangan pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu tentang ekosistem yang perlu disiapkan pemerintah, sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara.

"Mulai dari produksi energi yang juga benar-benar menggunakan energi baru dan terbarukan hingga menata ulang sistem grid kelistrikan nasional untuk distribusi energi ke masyarakat sebagai pelanggan akhirnya," papar akademisi Institut Teknologi Bandung itu.

Disebutkannya bahwa PLN sebagai penyedia listrik utama nasional harus segera menata ulang model bisnisnya saat ini.

Baca Juga: Dorong Percepatan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik, Pemerintah DKI Jakarta dan Swasta Bekerja Sama

"Tidak lagi boleh bergantung pada pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil yang padat polusi untuk menjual listrik yang benar-benar bersih," tandas Yannes Martinus Pasaribu.

Selanjutnya, penyiapan stasiun pengisian listrik dan stasiun baterai swapping harus dilakukan secara bersamaan, mengingat tidak mudah untuk menata ulang secara cepat jaringan listrik yang ada di seluruh Indonesia.

"Pola pikir pengembangan ekosistem EV nasional harus dimulai oleh seluruh stakeholder secara serempak, dari tataran pembuat kebijakan hingga pelaksanaannya di lapangan dan ada koordinasi yang kuat lintas departemen. Tidak akan berhasil jika tetap dijalankan dengan pola kerja yang parsial," tutur Yannes Martinus Pasaribu.

Dan tidak kalah penting adalah pemerintah dan para pelaku industri serta bisnis kendaraan EV harus berfokus pada cara pemahaman masyarakat secara inklusif sebagai calon pelanggan. Sehingga mereka akan benar-benar siap dan menggunakan semua fitur produk dan layanan yang tersedia bagi mereka.

Baca Juga: Berakhir Hari Ini, Petualangan Seru Daihatsu Terios 7 Wonders di Baubau, Sulawesi Tenggara

"Mulai dari penyediaan energi, kendaraan, baterai dan jaminan keamanannya, layanan purna jual, hingga sampai pada harga kendaraan bekasnya," pungkasnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI