Invasi Rusia ke Ukraina Belum Mereda, Toyota Hentikan Produksi di St Petersburg dan Tawarkan Pesangon

Sabtu, 24 September 2022 | 14:40 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina Belum Mereda, Toyota Hentikan Produksi di St Petersburg dan Tawarkan Pesangon
Ilustrasi logo Toyota (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Invasi Rusia ke Ukraina yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda kurun tujuh bulan terakhir telah menimbulkan gangguan pasokan bahan utama dan suku cadang komponen otomotif.

Dikutip kantor berita Antara dari kantor berita Jepang, Kyodo pada Sabtu (24/9/2022), Toyota Motor Corporation akhirnya mengambil keputusan untuk mengakhiri produksi mobil di Rusia.

Adapun penghentian produksi mobil Toyota di pabrik yang berlokasi di St Petersburg berlangsung Maret. Penyebabnya gangguan rantai pasokan.

Jembatan di Saint Petersburg seperti Troitskiy dibangun dengan sistem drawbridge atau bascule bridge sehingga bisa diangkat untuk keperluan lintasan kapal [Shutterstock].
Kota St Petersburg, sebagai ilustrasi [Shutterstock].

Perusahaan berlogo tiga ellips ini menjadi produsen mobil besar Jepang pertama yang mengumumkan keluar dari industri manufaktur kendaraan di Rusia.

Baca Juga: Grup Astra Pamerkan Kendaraan Listrik dan Sarana Pengisian Baterai Inovatif di TII G20 Exposition

Jun Nagata, Chief Communication Officer Toyota menyatakan bahwa Toyota tidak dapat melanjutkan aktivitas normal bahkan setelah setengah tahun.

"Kami melihat tidak ada indikasi bahwa kami dapat memulai kembali di masa depan," jelas Jun Nagata.

Lexus LF-Z Electrified Concept di GIIAS 2022 [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Lexus LF-Z Electrified Concept di GIIAS 2022, sebagai ilustrasi karya Lexus [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Lebih lanjut, perusahaan mengatakan kegiatan operasional Toyota di Moskow akan direstrukturisasi agar bisa terus memberikan layanan perawatan kepada pelanggan brand Toyota dan Lexus yang sudah ada.

Selain pernyataan bahwa perusahaan memilih menutup pabriknya di Rusia, Toyota memastikan bisa menawarkan bantuan kepada karyawannya. Mereka akan didukung agar "mendapatkan pekerjaan kembali, keterampilan ulang dan kesejahteraan, termasuk dukungan keuangan."

Baca Juga: Toyota Pangkas Produksi Global Sepanjang Oktober Akibat Masalah Chip Semikonduktor

Toyota Rusia mempekerjakan sekitar 2.350 tenaga kerja di Negeri Beruang Merah, termasuk di pabrik St Petersburg, yang mulai berproduksi pada 2007. Produknya antara lain Toyota RAV4 dan sedan Camry. Pada 2021, kapasitas produksi mencapai sekitar 80 ribu unit.

Sementara itu, Nissan Motor Company yang berasal dari negara sama dengan Toyota mengambil keputusan beda. Yaitu memperpanjang penangguhan pabriknya di St Petersburg selama tiga bulan hingga akhir Desember.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI