Suara.com - Saat ini, mobil listrik menjadi salah satu pilihan seru bagi konsumen. Selain ramah lingkungan, biaya pengisian ulang baterai serta perawatannya ramah di kantong.
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia menjadi salah satu faktor meningkatnya keinginan konsumen akan produk elektrifikasi. Tidak heran produsen mobil jadi turut berlomba menghadirkan inovasi mobil listrik terbaru.
Nah, satu hal menarik tentang pembelian mobil listrik adalah adanya dukungan pemerintah berupa insentif pajak atas produk elektrifikasi sampai bebas dari aturan ganjil-genap.
Baca Juga: Dari GIIAS The Series Surabaya 2022: Pengunjung Meningkat 25 Persen, Antusias Mobil Listrik
Bila tengah mempertimbangkan membeli mobil listrik, perlu diketahui bahwa produk terdiri dari berbagai jenis. Berikut macamnya, insurance marketplace Lifepal:
Battery Electric Vehicle (BEV)
Jenis Battery Electric Vehicle (BEV) adalah mobil yang menggunakan energi listrik sepenuhnya sebagai sumber penggerak.
Jenis ini tidak memiliki sistem pembakaran atau motor traksi. Tenaga penggerak tersimpan dalam sebuah baterai yang dapat diisi ulang dengan menyambungkannya ke saluran listrik eksternal.
Mobil listrik berteknologi BEV memiliki keistimewaan mampu menyimpan tenaga ketika mengerem atau laju mobil melambat. Komponen listrik yang memiliki fungsi sebagai generator akan menghasilkan tenaga dan menyimpan listrik di baterai. Jika dibandingkan dengan mobil listrik berteknologi HEV atau PHEV, mobil listrik berteknologi BEV disebutkan lebih efisien dan irit.
Baca Juga: Dukungan Percepatan KBLBB, PT BRI Gunakan 30 Unit Mobil Elektrifikasi dan 50 Motor Listrik
Contoh mobil berteknologi BEV yaitu, Hyundai Ioniq, Nissan LEAF, dan Wuling Air EV.
Hybrid Electric Vehicle (HEV)
Jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) dikenal dengan sebutan mobil hybrid. Jenis HEV termasuk dalam mobil listrik yang mengandalkan tenaga listrik sebagian atau secara tidak penuh.
Mobil berteknologi HEV menggabungkan dua sistem penggerak yang bersumber dari baterai dan bahan bakar minyak. Pada HEV, baterai tidak dapat diisi ulang secara eksternal, karena HEV tidak memiliki charging port.
Namun baterai dapat diisi ketika kendaraan melakukan pengereman karena serupa dengan tipe BEV, motor listrik berfungsi sebagai generator yang menyimpan energi listrik ke baterai.
Mobil hybrid bisa mengkonsumsi bahan bakar lebih irit dua kali dibandingkan dengan mobil konvensional.
Adapun jenis mobil HEV yaitu, Honda Civic Hybrid, Toyota Prius Hybrid, dan Toyota Camry Hybrid.
Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)
Jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) juga termasuk dalam kendaraan yang sebagian mengandalkan listrik selain bahan bakar. Mobil berteknologi PHEV beroperasi menggunakan listrik dan bahan bakar secara bersamaan.
Baterai mobil PHEV dapat diisi ulang secara eksternal maupun memanfaatkan gerakan kinetis saat melakukan pengereman. Berkat perpaduan tenaga listrik dan bahan bakar, mobil PHEV dipercayai memiliki tingkat keiritan bahan bakar yang baik.
Tipe mobil PHEV yakni, Mitsubishi Outlander PHEV, BMW i8, dan Toyota C-HR.
Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV)
Jenis Fuel-Cell Vehicle (FCEV) atau kendaraan zero emission mengandalkan Fuel-Cell untuk menghasilkan listrik. Jenis mobil listrik ini belum banyak digunakan di Indonesia.
Prinsip kerja FCEV tak jauh berbeda dari tipe BEV. Namun FCEV memiliki sistem untuk mengkonversi energi kimia dari Fuel-Cell. Jadi mobil dengan jenis ini menghasilkan listrik sendiri untuk menjalankan kendaraan.
Sementara jenis mobil FCEV yaitu Toyota Mirai, Hyundai Tucson FCEV, dan Honda Clarity Fuel Cell.