Yamaha Sebutkan Produksi Masih Aman Meski Krisis Chip Semikonduktor Belum Berakhir

Senin, 19 September 2022 | 21:14 WIB
Yamaha Sebutkan Produksi Masih Aman Meski Krisis Chip Semikonduktor Belum Berakhir
Ilustrasi chip semikonduktor [Bru-nO/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Krisis chip semikonduktor saat ini melanda hampir seluruh perusahan otomotif. Alhasil tak sedikit perusahaan yang memilih untuk menghentikan sementara aktivitas produksi.

Strategi lainnya, perusahaan lebih memilih untuk memproduksi produk yang paling banyak diminati dan menghentikan model lainnya.

Terkait masalah yang menimpa perusahaan otomotif ini, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyatakan bahwa kelangkaan chip masih bisa teratasi.

Baca Juga: The Best 5 Oto: Pengawalan KTT G20 Bali, Aurus Senat Presiden Rusia, Tim Mitsubishi Ralliart di AXCR 2022

"Terkait kelangkaan semikonduktor, ini merupakan masalah global yang masih terjadi. Namun sampai saat ini Yamaha masih bisa menjaga jumlah produksi sesuai yang kami rencanakan, untuk memenuhi permintaan konsumen," ujar kata Antonius Widiantoro, Manager Public Relation, YRA & Community, PT YIMM, di Sentul, Bogor, baru-baru ini.

Namun demikian, dari penelusuran yang dilakukan Suara.com di sejumlah dealer, beberapa produk Yamaha saat ini masih inden.

All-New Yamaha NMax 155 Metallic Red [PT YIMM].
All-New Yamaha NMax 155 Metallic Red. Sebagai ilustrasi [PT YIMM].

Tercatat model-model utama seperti Yamaha Fazzio dan Yamaha NMax masih mengalami inden selama satu bulan. Untuk Yamaha NMax kemungkinan inden bisa lebih cepat tergantung tipe dan warna yang dipilih.

Sebelumnya Sachin Lawande, Chief Executive Officer (CEO) Visteon, salah satu pemasok elektronik otomotif terbesar, memprediksi kekurangan chip semikonduktor akan berakhir pada 2023.

Menurut Lawande, semakin berkembang dunia otomotif, semakin sedikit yang bergantung pada chip semikonduktor dengan desain lama.

Baca Juga: Masalah Chip Terus Berlanjut, Salah Satu Pabrikan Mobil Pilih Stop Produksi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI