Suara.com - Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menilai naiknya harga BBM bisa menjadi peluang terhadap penjualan sepeda motor. Pasalnya orang mencari alat transportasi yang lebih murah.
"Adanya kenaikan harga BBM diperkirakan konsumen akan beralih ke alat transportasi yang lebih hemat energi salah satunya adalah penggunaan sepeda motor," kata Hari Budianto, Sekretaris Umum AISI, dalam sesi ngobrol virtual bersama Forwot, pekan ini.
Selain itu, lanjut Hari, salah satu pabrikan besar yang menjadi anggotanya sudah mulai pulih dari krisis chip semikonduktor. Hal ini merupakan salah satu tolak ukur bila supply sepeda motor akan kembali membaik.
"Agustus ini lonjakan luar biasa karena salah satu produsen terbesar solve semikonduktor," jelas Hari.
Soal kenaikan harga sepeda motor menyusul naiknya BBM dipastikan akan mempengaruhi ongkos produksi. Namun lanjut dia, setiap pabrikan punya strategi masing-masing untuk menaikkan harga atau tidak ke konsumen.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Ini 7 Tips Hemat Bahan Bakar untuk Mobil
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) masih optimistis target 5,4 juta akan tercapai di tahun 2022. Sementara saat ini penjualan sepeda motor domestik, dipaparkan Hari sudah berada di angka 3,1 juta unit.
Menurutnya dalam empat bulan tersisa dari 2022, bisa 500.000 unit motor yang terjual lagi. Dengan demikian proyeksi penjualan AISI kita masih berada di range angka 5,1 sampai 5,4 unit.
Dia melanjutkan apalagi pemerintah juga optimistis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai di atas 5 persen.
"Kalau GDP 5 persen, penjualan sepeda motor pasti tumbuh," jelas Hari.