Suara.com - Perusahaan otomotif asal Jerman, BMW telah menemukan inovasi baru untuk memproduksi komponen plastik mobil yang dibuat menggunakan bahan hasil daur ulang jala dan tali-temali yang biasa digunakan nelayan.
Material hasil daur ulang ini akan digunakan untuk memproduksi komponen mobil, baik di eksterior maupun interior, pada model BMW keluaran 2025.
BMW menggandeng perusahaan plastik asal Denmark, Plastix untuk melakukan kerjasama. BMW ikut terlibat dalam mengembangkan teknik pemrosesan baru yang memungkinkan sampah di lautan diubah menjadi butiran plastik.
Bahan mentah tersebut kemudian dapat ditambahkan ke plastik baru dan dicetak menjadi potongan-potongan trim yang cukup kokoh untuk dipasang di interior atau eksterior mobil.
Baca Juga: Rayakan Anniversary ke 43, Mondial Kerja Sama dengan BMW
Material yang dikenal dengan nama Econyl ini terbuat dari limbah laut dan limbah sisa produksi plastik. Saat ini material tersebut lebih banyak digunakan untuk membuat karpet mobil.
Inovasi baru ini diklaim mampu mengurangi penggunaan bahan plastik baru dalam potongan trim hingga 30 persen, serta mengurangi jejak karbon selama proses produksi sekitar 25 persen.
Kebijakan ini juga meminimalisir pencemaran laut. Sebab biasanya jaring dan tali yang telah usang sering dibuang begitu saja.
BMW sendiri mengatakan komponen dari plastik daur ulang itu akan digunakan pada mobi-mobil baru, termasuk mobil listrik pada 2025 mendatang.
Pabrikan Jerman itu menargetkan penggunaan material daur ulang pada komponen yang terbuat dari plastik meningkat dari 20 persen menjadi 40 persen pada 2030 mendatang.
Baca Juga: Sel Bahan Bakar untuk BMW iX5 Hydrogen Tengah Digarap di Munich