Suara.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mengharapkan sumber daya alam yang ada di Indonesia dapat mempercepat proses transisi menuju kendaraan listrik.
Sebab menurut Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara sumber daya terkait material pembuatan baterai juga ada di Tanah Air.
"Kami harapkan, nikel dan yang lainnya bisa diolah, dan dijadikan baterai pada 2024 akan siap diproduksi dan digunakan untuk kendaraan buatan Indonesia," ujar Kukuh, dalam diskusi virtual yang diadakan Forwot pekan ini.
Sayang Kukuh belum menjabarkan perusahaan apa yang akan memproduksi baterai di Indonesia. Tetapi yang pasti, kini LG Energy Solution dan Hyundai tengah membangun pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga: Polri Persiapkan Mobil Listrik Sebagai Kendaraan Dinas di KTT G20 dan IKN
Sebelumnya Kukuh menyampaikan bila, penjualan kendaraan elektrifikasi di Indonesia telah mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.
Diungkapkan Kukuh, penjualan mobil listrik secara wholesales (pabrikan ke diler) sudah mencapai 4.849 unit sepanjang periode Januari-Juli 2022. Sementara sepanjang 2021 hanya menyentuh 3.205 unit.
Artinya, sebelum 2022 tutup tahun, peningkatan penjualan mobil listrik di Indonesia sudah mencapai 51,29 persen dibandingkan tahun lalu.
Dari total penjualan mobil listrik tahun ini, sebanyak 4.213 unit di antaranya datang dari mobil listrik berteknologi hybrid. Sementara 626 unit lainnya disumbangkan oleh mobil listrik murni atau BEV dan sisanya 10 unit mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).
"BEV adalah salah satu alternatif teknologi masa depan. Jangan lupa, kita juga punya alternatif lain di samping itu seperti hybrid," kata Kukuh.
Baca Juga: Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo: Pengembangan Prototipe Kendaraan Listrik Sudah Mulai 2010