Suara.com - Era elektrifikasi global untuk mengurangi emisi karbon dioksida terus bergulir. Industri roda dua juga melakukan akselerasi di sektor produksi sepeda motor listrik.
Untuk bisa terjun sebagai pemain di bidang kendaraan elektrifikasi, banyak tantangan dihadapi. Termasuk pengadaan baterai sebagai sumber tenaga kendaraan. Biaya produksi serta kondisi infrastruktur bakal mempengaruhi harga barang saat dipasarkan kemudian.
Fabbrica Italiana Veicoli Elettrici (FIVE) produsen mobilitas sepeda listrik brand Italwin dan Wayel tengah mengembangkan bisnisnya.
![Ilustrasi baterai motor listrik. [Kumpan Electric/Unsplash]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/23/86133-ilustrasi-baterai-motor-listrik.jpg)
Dikenal menerapkan konsep Zero Energy Building atau ZEB untuk pabriknya, perusahaan asal Italia ini memutuskan ikut serta dalam Swappable Batteries Motorcycle Consortium (SBMC) atau konsorsium baterai sepeda motor listrik tukar pakai.
Dikutip dari rilis resmi EICMA atau asosiasi industri kendaraan bermotor roda dua Italia sebagaimana diterima Suara.com, tujuan FIVE bergabung dengan SBMC menjadi produsen baterai.
Dengan ikut serta dalam konsorsium itu, maka produksi baterai tidak hanya untuk mereknya sendiri tetapi untuk kemitraan Original Equipment Manufacturer atau OEM sepeda motor.
Adapun anggota konsorsium saat ini adalah AVL, Ciklo, FIVE, Forsee Power, Hioki, Honda, Hyba, JAMA, Kawasaki, KTM, KYMCO, Niu, Piaggio, Polaris, Roki, Samsung, Sinbon, Sumitomo Electric, Suzuki, Swobbee, Vitesco, VeNetWork, serta Yamaha.
Dengan bergabung dalam SBMC, FIVE bisa berbagi pengalamannya sebagai produsen baterai untuk sepeda listrik dan bisa memasuki pasar moped serta sepeda motor.
"Menciptakan standar untuk baterai, yang dimiliki oleh sebagian besar merek sepeda motor adalah satu-satunya cara untuk membuat pelanggan lebih mempercayai sepeda motor listrik," papar Fabio Giatti, CEO FIVE.