Suara.com - Rasa bangga tengah menyelimuti PT Eltran Indonesia karena keberhasilannya memperoleh sertifikat prototipe pembuatan motor listrik dalam negeri dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi tertulis, jenisnya Electric Tactical Motor Bike. Atau sepeda motor taktis tenaga listrik.
"Hari ini kami bangga karena menjadi pelaku sejarah proses digunakannya motor listrik. Selain itu, kelak juga menjadi warisan," jelas Marsekal Muda TNI (Purn) Julexi Tambayong, Kabalitbang Kemhan pada Kamis (5/9/2022).
Pengembangan kendaraan listrik ini juga sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang kendaraan listrik yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Marsekal Muda TNI (Purn) Julexi Tambayong menyatakan bahwa keberhasilan meraih sertifikasi ini menjadi rintisan bersama. Oleh karena itu, semua masukan terutama dari pengguna sangat diharapkan dengan sasaran bisa menghasilkan motor listrik berkualitas buatan anak bangsa.
"Sehingga nantinya tidak ada alasan untuk menolak terutama penggunaannya di tugas-tugas operasi," tandasnya.
"Kita tidak ketinggalan dengan negara lainnya. Industri nasional, industri karya anak bangsa harus bisa menjadi kebanggaan bagi kita semua," lanjut Marsekal Muda TNI (Purn) Julexi Tambayong.
Ditinjau secara teknis, pengujian motor listrik yang dilakukan di Puslitbang Kemhan meliputi 80 protokol uji. Antara lain: pengereman, halang rintang, getaran pendek, getaran panjang, perlambatan, pengereman kering dan basah, daya belok, tanjakan, percepatan, serta banyak lagi.
Sedangkan kemampuan pengisi daya cepat listrik dalam dua jam untuk 1.200 watt, serta daya tempuh 80 km.
Baca Juga: Jadi Pasangan Abadi, Kereta Merta Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip Miliki Beberapa Kesamaan
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto baru saja memberikan 40 unit motor kepada Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Ia mengatakan penyerahan kendaraan bermotor itu adalah bagian dari arahan Presiden Joko Widodo untuk menyusun rencana pertahanan jangka panjang.
"Ini baru awal karena nanti seluruh Babinsa akan kami bagikan kendaraan bermotor dan rencananya motornya dibuat dalam negeri oleh PT Pindad dan PT Len di bawah holding industri pertahanan," ungkap Menteri Pertahanan.