Pemprov DKI Jakarta Revitalisasi Kota Tua, Diharapkan Warga Gunakan Transportasi Umum

Senin, 12 September 2022 | 21:04 WIB
Pemprov DKI Jakarta Revitalisasi Kota Tua, Diharapkan Warga Gunakan Transportasi Umum
Wajah baru Kota Tua atau Kawasan Batavia [Twitter/@aniesbaswedan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevitalisasi Kawasan Kota Tua di Jakarta. Mulai Pasar Heksagon, pengendalian banjir kanal di Museum Bahari, penataan Kali Besar Timur, kawasan pedestrian, Jalan Lada, Plaza BEOS, pembangunan Kampung Susun Kunir, Kampung Tongkol, serta Kampung Akuarium.

Dikutip dari kantor berita Antara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan masyarakat modern mengandalkan transportasi umum dan menjalankan mobilitas bebas emisi dalam aktivitas sehari-harinya.

"Jadi Kawasan Batavia (nama lain dari Kota Tua) merupakan tempat penuh sejarah. Datang ke sini bukan hanya untuk melihat masa lalu, tetapi juga masa depan," papar Anies Baswedan di Plaza BEOS Kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (10/9/2022) malam.

Pesepeda melintasi jalur sepeda yang selesai dibangun di Jalan Lada, kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (24/8/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pesepeda melintasi jalur sepeda yang selesai dibangun di Jalan Lada, kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (24/8/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Selain revitalisasi proyek infrastruktur, upaya lainnya untuk menciptakan masyarakat modern antara lain menyediakan fasilitas untuk pesepeda, kendaraan bebas emisi, dan pejalan kaki di tengah-tengah sejumlah gedung bersejarah.

Baca Juga: IMOS 2022 Diisi Acara Garage Build, Hasil Motor Modifikasi Akan Dibagikan Buat Pengunjung

Harapannya, kawasan seperti Kota Tua lebih banyak lagi sehingga masyarakat domestik maupun internasional dapat merasakan kesetaraan dengan saling berkegiatan bersama, berinteraksi secara leluasa, dan merasakan pengalaman yang lebih mengena.

Menurut Anies Baswedan, dengan berjalan kaki, gedung-gedung yang berada di Kawasan Kota Tua akan tampak dengan baik.

Akan tetapi bila menggunakan sepeda motor atau mobil, maka para pengunjung tak bisa menyaksikan Kawasan Kota Tua secara lengkap karena segera memarkir kendaraan di gedung tertentu yang memang hendak dikunjungi.

"Itulah sebabnya mengapa kami ubah menjadi kawasan pejalan kaki dan kami harapkan perjalanan di Kota Tua menjadi pengalaman, karena mereka bisa mengalami perjalanan yang unik di mana masa lalu dan masa depan dikombinasikan," jelasnya.

Baca Juga: Para Pencinta Roda Dua, IMOS 2022 Bakal Kembali Menyapa Awal November

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI