Suara.com - Honda menjalin kemitraan dengan perusahaan perdagangan Hanwa. Tujuannya untuk memastikan pasokan logam penting yang digunakan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Kemitraan yang terjalin ini memastikan pasokan yang dibutuhkan untuk baterai, nikel, kobalt, termasum lithium Honda tetap stabil dalam jangka menengah hingga jangka panjang.
Dikutip dari Carscoops, dengan mengamankan pasokan bahan-bahan itu, akan memastikan Honda tidak mengalami kekurangan logam saat produksi kendaraan listriknya meningkat.
Honda menargetkan untuk menjual 100 persen kendaraan listrik secara global pada 2040. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan berencana untuk meluncurkan 30 model listrik secara global pada 2030.
"Honda akan terus bekerja dengan berbagai pemasok untuk memastikan pasokan yang stabil dari sumber daya yang diperlukan untuk terus menjalankan strategi elektrifikasi yang mengarah pada realisasi tujuan netralitas karbon Honda," jelas perusahaan asal Jepang itu.
Honda sendiri saat ini sedang mengembangkan mobil listrik Honda Prologue EV yang targetnya siap dipasarkan pada 2024.
Crossover milik Honda ini didukung oleh baterai Ultium scalable buatan General Motors yang digunakan Chevrolet Silverado, GMC Hummer, dan Cadillac LYRIQ.
Baterai yang digunakan kemungkinan memiliki kapasitas 100 kWh yang mampu menempuh jarak 483 km dalam sekali pengisian daya.
Baca Juga: Bentuk Kampanye, Mobil Listrik Jadi Kendaraan Operasional PLN UP 3 Ambon