Suara.com - Bermacam hal bisa bikin baterai atau aki dari sepeda motor mengalami kondisi gampang mati atau tekor. Salah satunya pemicunya adalah kondisi bohlam yang kehilangan fungsi serta tidak ditangani atau segera diperbaiki.
Bohlam halogen bisa ditemukan di sepeda motor keluaran lama. Juga kendaraan roda dua kategori low-end. Bohlam jenis ini digunakan untuk lampu utama, lampu rem hingga area lampu sein.
Seiring pemakaian, bohlam bisa putus karena memang memiliki masa pakai yang relatif lebih pendek dari lampu LED.Yaitu antara dua sampai tiga tahun, dipasang untuk area lampu utama dan lampu rem.
Mengutip Wahana Honda, lampu bohlam yang lama dibiarkan mati ternyata memiliki dampak negatif terhadap aki. Yaitu membuatnya cepat tekor atau drop alias gagal memasuk tenaga listrik kepada kendaraan.
Karena membiarkan lampu tidak menyala, arus dari aki, dan arus yang disedot jadi lebih besar dari kondisi normal. Sementara si lampu yang mati berada dalam kondisi korsleting.
Jika dibiarkan terus-menerus aki bisa gagal beroperasi, apalagi buat motor yang kondisi akinya sudah kurang bagus.
Namun jika baru saja menganti bohlam tapi dalam hitungan hari sudah putus maka wajib waspada. Sejelek-jeleknya bohlam biasanya masih bisa menyala, kalau langsung putus maka perlu pengecekan lebih lanjut. Faktor penyebab bohlam lampu motor sering putus biasanya karena kiprok yang rusak.
Kiprok yang rusak juga membuat arus listrik yang menuju ke bohlam jadi terlalu besar sehingga bohlam bisa putus saat baru dipasang. Selain itu, bisa timbul masalah lain yakni kerusakan di area soket bohlam atau fittingnya.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Salah Mematikan Sepeda Motor Modern Bisa Bikin Aki Cepat Habis
Jika bohlam diganti baru namun ternyata bagian soket yang rusak, akibatnya bisa korslet dan putus lagi jika dipasang baru. Jadi, cek selalu dua area ini bila ada kejadian bohlam baru saja dipasang dan putus lagi.