Suara.com - Anak usaha dari Toyota Motor Corporation, yakni Hino Motors memutuskan untuk menghentikan produksi beberapa model truk menengah dan berat. Lamanya satu tahun, dan terjadi sebagai dampak skandal pemalsuan data.
Perusahaan akan menghentikan produksi dari dua model, yakni medium-duty Ranger and the heavy-duty Profia hingga 2023.
Keputusaan yang dipilih Hino bisa dilihat sebagai kondisi bahwa pemalsuan data telah memberikan dampak buruk terhadap kinerja perusahaan.
Seperti dilansir dari India Times, Hino melakukan pemalsuan data terhadap beberapa mesin sejak 2016. Tercatat sekitar 640.000 kendaraan telah terdampak atau lebih dari lima kali lipat dari data awal yang dilaporkan.
Baca Juga: Hino Rencanakan Jual Pabriknya di Rusia Terkait Situasi Bisnis Domestik
Sebelumnya, Hino mengatakan akan menangguhkan pengiriman truk kecil setelah penyelidikan kementerian transportasi mengungkapkan bahwa sekitar 76.000 truk kecilnya yang dijual sejak 2019 belum menjalani sejumlah pengujian yang seharusnya dilakukan.
Akibat permasalahan ini, Toyota dan pihak lain yang terlibat dalam kemitraan kendaraan komersial mengeluarkan Hino dari grup karena kasus pemalsuan tadi.
Hino sendiri menjadi anak perusahaan Toyota sejak 2001 dan hampir semua presiden Hino yang menjabat sebelumnya bekerja untuk Toyota.
Toyota sebagai pemilik 50,1 persen saham milik Hino sejauh ini belum memberikan komentar apapun terkait skandal pemalsuan data itu.
Baca Juga: COVID-19 Belum Tuntas Melanda, Toyota Hentikan Produksi Sementara