Suara.com - Setiap pabrikan mobil akan memberikan rekomendasi jenis bahan bakar atau BBM terbaik untuk produknya. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan dari mesin itu sendiri.
Sayangnya, pemilik mobil kerap mengabaikan rekomendasi ini. Terlebih, saat harga bahan bakar di pasaran mengalami kenaikan.
Tidak sedikit pemilik mobil yang menurunkan standar kebutuhan bahan bakar kendaraannya. Pun begitu dengan pemilihan bahan bakar yang lebih tinggi dari standar rekomendasi pabrikan. Kinerja mesin tidak menjadi lebih baik dengan memilih di atas standar rekomendasi.
Dikutip dari laman Deltalube, untuk memilih bahan bakar kendaraan perlu dicermati karena memiliki dampak di kemudian hari. Berikut wacananya:
Baca Juga: Harga BBM Naik, Polres Sukoharjo Bagikan Paket Sembako kepada Pengemudi Ojek Daring
Untuk mobil bermesin bensin keluaran terkini, biasanya sudah membutuhkan BBM dengan RON 92. Bukannya tanpa alasan, rasio kompresi mesin menjadi salah satunya.
Contohnya pada beberapa mobil LCGC (Low Cost Green Car), ternyata anjurannya adalah memakai BBM dengan oktan 92. Sedangkan para pemilik mobil banyak yang menggunakan oktan 90.
Hal ini berdampak pada busi. Pembakaran yang kurang sempurna menimbulkan jelaga atau residu sehingga memperpendek usia busi.
Pembakaran yang tidak sempurna juga membuat terjadinya fuel dilution atau bercampurnya BBM dengan oli mesin. Sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan masuk dari celah sempit ring piston. Oli mesin menjadi rusak sehingga harus diganti.
Baca Juga: Hari Pelanggan Nasional, Asuransi Astra Bingkiskan Apresiasi dan Promo Menarik Selama September
Belum lagi masalah performa yang tidak sesuai dengan harapan dan timbul gejala knocking atau ngelitik. Emisi gas buang juga jadi di atas standar yang ditetapkan.
Masalah yang kerap timbul saat memakai BBM dengan standar lebih rendah, salah satunya penyumbatan injector yang terlalu dini.
Suction pump melemah sebelum waktunya dan masih banyak lagi. Hal ini sangat mudah terdeteksi, karena setiap melakukan servis berkala, mesin akan diperiksa secara menyeluruh dengan alat diagnose.
Kerugian lain ketika memakai BBM yang tidak sesuai adalah garansi kendaraan menjadi gugur. Tidak sedikit pabrikan yang menerapkan peraturan ini. Bukan cuma berlaku pada mesin bensin, kendaraan bermesin diesel juga berlaku hal yang serupa.