Suara.com - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 2022 di Tanah Air akan hadir dalam semangat Indonesia menuju era elektrifikasi. Seperti yang tengah dipersiapkan di Bali, mobil-mobil listrik seperti Genesis G80, Toyota bZ4X, sampai infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU.
Tak sebatas di Bali, PT PLN (Persero) juga membangun fasilitas SPKLU di daerah pendukung kegiatan KTT G20. Yaitu Kepulauan Bangka Belitung atau Babel pada 7-9 September 2022.
Dikutip dari kantor berita Antara, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Bangka Belitung Amris Adnan mengatakan pembangunan SPKLU ini sebagai komitmen PLN untuk menyukseskan G20 di Pulau Belitung.
"Pada kesempatan ini, kami PLN mendeklarasikan bahwa PLN siap menyukseskan G20 di Belitung," paparnya.
Baca Juga: SPKLU Fast Charging PT PLN Dipersiapkan Melayani 616 Kendaraan Listrik KTT G20 di Nusa Dua Bali
Hadir dalam seremoni adalah Ridwan Djamaluddin, Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, untuk meresmikan pengoperasian SPKLU di Kabupaten Belitung.
"Peresmian SPKLU ini, sebagai upaya menyukseskan G20 serta mendorong penggunaan mobil listrik di Indonesia khususnya Babel," kata Ridwan Djamaluddin usai meresmikan operasi SPKLU di Tanjungpandan Belitung, Selasa (6/9/2022).
Ridwan Djamaluddin mengungkapkan bahwa perhelatan G20 ini mengangkat isu pembangunan yang berkelanjutan. Salah satunya adalah transisi energi berkelanjutan atau energi bersih (sustainable energy transition). Di samping dua topik lainnya yakni sistem kesehatan dunia serta transformasi ekonomi dan digital.
"Kami mengapresiasi atas komitmen dan kesiapan PLN dalam mendukung pelaksanaan G20 di Belitung ini," jelas Ridwan Djamaluddin.
Dipaparkannya pula, pemerintah pusat sejak awal merencanakan penggunaan mobil listrik sebagai transportasi untuk delegasi yang hadir nanti, sehingga pemerintah daerah mendorong PLN untuk membangun infrastruktur SPKLU.
"Saya sangat berterima kasih atas upaya yang dilakukan PLN dalam deklarasi kesiapan menyukseskan G20 ini. Jika dulu kita hidup hanya untuk kebutuhan sandang, pangan dan papan, kini bertambah yakni kebutuhan energi," pungkasnya.