Suara.com - Kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak yang diumumkan pemerintah akhir pekan kemarin dinilai akan turut berdampak terhadap penjualan mobil baru.
Namun demikian, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo berharap dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan BBM tidak akan terlalu besar.
"Pasti ada dampaknya. Tapi mudah-mudahan dampaknya tidak terlalu besar terhadap penjualan mobil baru," ujar Jongkie Sugiarto, Ketua l Gaikindo, saat dihubungi Suara.com, Senin (5/9/2022).
Jongkie mengatakan dampak kenaikan harga BBM akan terasa untuk segmen mobil yang penjualan mobilnya paling besar. Karena memang jenis mobil tersebut paling banyak digunakan masyarakat.
Baca Juga: Gaikindo Perkirakan Pemesanan Kendaraan selama GIIAS 2022 Meningkat
"Tentu ke segmen yang dengan harga di bawah Rp 300 juta. Karena memang paling besar penjalannya," jelas Jongkie.
Namun demikian, Jongkie menegaskan pihaknya masih tetap optimistis penjualan mobil baru di 2022 akan mencapai angka 950.000 unit.
"Gaikindo masih optimistis," ungkapnya.
Pemerintah pada Sabtu (3/9/2022) menaikan harga BBM di Tanah Air. Rinciannya adalah harga Pertalite kini Rp 10.000 dari yang tadinya Rp 7.650. Sementara harga Solar Subsidi menjadi Rp 6.800 per liter dari yang sebelumnya Rp 5.150 per liter.
Tidak hanya BBM subsidi, pemerintah juga mengumumkan bahwa harga Pertamax naik menjadi Rp 14.500 dari yang tadinya Rp 12.500.
Baca Juga: Gaikindo: Belum Ada Informasi soal Investasi Ford di Indonesia