Suara.com - Hino Motors Limited atau Hino Motor Ltd, anak perusahaan Toyota Motor Corporation telah membatalkan rencana untuk menggarap produksi truk di Rusia.
Dikutip kantor berita Antara dari Kyodo, para petinggi Hino menyatakan bahwa pabrik perakitan yang sedang dibangun di Rusia rencananya akan segera dijual setelah pembangunannya selesai.
Awalnya, sebuah pabrik Hino di Khimki, Moscow Oblast, dijadwalkan mulai beroperasi pada pertengahan 2020 akan tetapi tertunda. Bila produksi berjalan, bakal perlu mengimpor suku cadang dari Jepang dan merakit sekitar 2.000 kendaraan per tahun. Dana yang dihabiskan untuk pembangunan pabrik ini mencapai 2 miliar yen atau sekira 14,3 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Hino menyebutkan keputusan angkat kaki dari Rusia dibuat setelah memeriksa kembali operasi di luar negeri dan lingkungan bisnis. Dan tidak terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina atau serangkaian skandal Hino yang baru saja terjadi.
Baca Juga: Rek Ayo Rek, Ketemuan di GIIAS The Series Surabaya 2022 Ada Cash Back Sampai Rp 5 Jutaan
Yaitu kejadian pemalsuan data mesin, termasuk yang menyangkut emisi kendaraan dan efisiensi bahan bakarnya, sehingga membuat perusahaan berada dalam situasi kritis untuk pasar domestik.
Sebuah usaha patungan yang mengembangkan teknologi kendaraan generasi masa depan menyelamatkan Hino dari situasi itu. Imbal baliknya, Hino mentransfer 10 persen sahamnya ke perusahaan induk Toyota.
Sementara untuk ekspor kendaraan dari Jepang ke Rusia sendiri, Hino telah menangguhkan pengiriman akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Pasar Truk Komersial Membaik, Hino Bukukan 1.127 SPK dalam Perhelatan GIIAS 2022