Suara.com - Beredar sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan motor gede alias moge Harley-Davidson yang antre di SPBU. Diduga moge tersebut tengah mengisi Pertalite di SPBU.
Video ini pun diabadikan dalam sebuah unggahan akun TikTok @kenzie_alby dan mendadak jadi sorotan publik.
Dalam unggahannya tersebut, diperlihatkan jelas pengendara moge Harley-Davidson tengah mengantre di SPBU yang bersama motor lainnya.
Jika dilihat dari antreannya tersebut, diduga pengendara mengisi bahan bakar berjenis Pertalite.
Baca Juga: Kasus Pertalite Bercampur Air, Polisi Periksa Tiga Pegawai SPBU Pesanggaran Banyuwangi
Pengendara tersebut duduk di motornya saat isi bensin. Sembari melihat takaran di dispenser, ia terlihat santai saat motornya diisi.
Ia tak sadar kalau ternyata ada yang merekam dari kejauhan. Video ini pun mengundang respons dari warganet di kolom komentar.
![Harley-Davidson isi BBM berjenis Pertalite jadi sorotan (TikTok)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/02/41148-harley-davidson-isi-bbm-berjenis-pertalite-jadi-sorotan.jpg)
Tak sedikit dari warganet yang mendukung pengendara isi Pertalite.
"Btw Harley memang lebih bagus pakai Pertalite. Soalnya kalau pakai Pertamax atau yang diatasnya, mesinnya terlalu panas," tulis @u***.
"Maaf memang Harley lebih bagus diisi BBM Oktan rendah agar mesin tidak cepat panas," beber @Put***.
Baca Juga: Ribuan Buruh Cianjur Siap Geruduk Gedung DPR RI jika Harga Pertalite dan Solar Naik
"Sebenarnya buat mesin gak masalah karena kompresi Harley rata-rata cuma 10:2:1. Yang jadi masalah adalah BBM bersubsidi," timpal @Al***.
Jika mengacu dari aturan pemerintah yang sedang digodok, motor dengan kapasitas mesin 250 ke atas tidak disarankan untuk mengisi bahan bakar berjenis Pertalite.
BPH Migas sedang menunggu lampu hijau terbitnya revisi Perturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kelak, lewat aturan teranyar ini, kendaraan yang masih boleh membeli Pertalite yakni mobil dengan kriteria mesin di bawah 1.400 cubicle centimeter (cc), dan juga motor di bawah 250 cc.