Suara.com - Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Latif Usman mengemukakan dugaan sementara penyebab kecelakaan maut truk trailer di Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, Kota Bekasi, yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa bukan karena rem blong.
Menurut Latif, kontur jalan di lokasi kejadian kecelakaan relatif datar dan bukan menurun, ditambah ada upaya pengereman yang dilakukan sopir truk trailer sebelum terjadi benturan ke sisi kiri jalan.
"Tipe jalan ini tidak menurun dan kalau dilihat ini ada bekas rem dan ini menabrak orang yang sedang di halte," kata Latif Usman kepada wartawan di lokasi kejadian seperti dilansir dari Antara.
Namun demikian, Latif menegaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan penyebab kecelakaan, namun dari hasil pengamatan sementara terdapat indikasi kecepatan yang tidak terkendali dari sopir truk trailer yang mengalami kecelakaan.
Baca Juga: Nyawa 10 Orang Melayang Dalam Kecelakaan Truk di Kranji Bekasi, Mayoritas Anak SD
Selain itu, pada bagian persneling truk trailer bermuatan besi tersebut ditemukan masih dalam posisi gigi tiga sehingga diasumsikan kecepatannya sekitar 60 kilometer per jam.
"Penyebab pasti kecelakaan sedang kami lakukan penyelidikan karena juga kalau rem blong jalan cukup datar, kalau perkiraan kami kecepatan," ucap Kombes Latif.
Kecelakaan truk trailer itu terjadi tepat di depan SDN Kota Baru II dan III Bekasi Barat yang mayoritas korban adalah anak-anak yang baru saja keluar dari sekolah dan orang tua yang sedang menjemput anaknya pulang sekolah.
Selain itu, terdapat korban yang merupakan pengendara lain serta pedagang makanan yang mangkal di depan sekolah itu.
"Untuk kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah truk trailer bermuatan besi, lalu ada dua sepeda motor dan satu mobil pikap yang tertimpa tiang provider (telekomunikasi)," jelas Latif Usman.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Truk Trailer di Bekasi yang Tewaskan 10 Orang, Korbannya Banyak Anak Sekolah
Kronologis kecelakaan berawal saat truk trailer bermuatan besi melintas dari arah Kranji ke Cakung, Jakarta Timur. Saat tiba di tempat kejadian perkara (TKP), truk trailer itu berjalan oleng ke arah kiri hingga menghantam kendaraan roda dua, gerobak pedagang, dan halte bus di depan sekolah.
Selain itu, truk trailer juga menabrak tiang menara telekomunikasi hingga roboh dan menimpa kendaraan pikap yang sedang melintas sampai ringsek.
Dalam peristiwa kecelakaan maut ini tercatat sedikitnya ada 30 orang menjadi korban, sebanyak 10 orang korban di antaranya meninggal dunia.