7 Kebiasaan Negatif yang Berpotensi Bikin Motor Matik Cepat Rusak, Nomor 2 Paling Banyak Terjadi

Rabu, 31 Agustus 2022 | 13:52 WIB
7 Kebiasaan Negatif yang Berpotensi Bikin Motor Matik Cepat Rusak, Nomor 2 Paling Banyak Terjadi
Ilustrasi sepeda motor matik, mulai Yamaha NMax, XMax, sampai Yamaha TMax [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sepeda motor jenis matik menawarkan kemudahan bagi penggunanya. Salah satunya penghematan tenaga, di mana pengguna tidak perlu memindahkan gigi.

Namun, pemilik motor matik seakan terlena sehingga secara tidak sadar kerap melakukan kebiasaan yang dapat mempercepat kerusakan pada motor matik.

Mengutip laman Deltalube, umumnya motor matik modern sudah dibekali teknologi injeksi dan ECU. Kesalahan pertama yang kerap dilakukan adalah langsung menyalakan mesin ketika kunci kontak di posisi on.

Berikut adalah deretan kesalahan yang kerap dilakukan pengguna sepeda motor matik:

Baca Juga: Ingin Padu Padan Aksesoris atau Apparel Yamaha Fazzio Hybrid - Connected, Semuanya Tersedia Lengkap

1. Langsung menyalakan mesin ketika kunci kontak di posisi on

Padahal, sejatinya pengguna sepeda motor harus menunggu sampai indikator MIL hilang. Hal ini bertujuan agar pemotor bisa mengetahui kondisi motor.

2. Tuas rem motor ditekan sambil berjalan

Kebiasaan ini paling sering ditemukan. Pemotor kerap tidak sadar jari tangannya selalu ada pada tuas rem dan menekannya.

Ilustrasi rem motor. [Shutterstock]
Ilustrasi rem motor [Shutterstock]

Dampak paling ringan lampu rem cepat rusak, sampai yang paling parah yaitu komponen pengereman menjadi cepat aus.

Baca Juga: Rajin Menabung Uang Receh, Pangkal Sukses Meminang Yamaha Vega Force

3. Menahan gas ketika kondisi jalan macet

Pengendara sering melakukan kebiasaan ini dengan maksud menjaga putaran mesin motor matik.

Dengan cara menahan gas sekaligus menekan tuas rem, komponen kampas kopling cepat aus. Berujung pada pemotor harus merogoh kocek yang tidak sedikit.

4. Lupa mengganti oli CVT

Hal ini akibat pemilik terlalu fokus melakukan penggantian oli mesin saja. Padahal, sangat penting menjaga kualitas oli CVT agar komponen di dalamnya dalam kondisi ideal. Setidaknya, pemilik harus mengganti oli CVT setiap 8.000 km.

5. Putar gas terlalu dalam di pada awal akselerasi

Saat sedang dikejar waktu, pemilik motor matik kerap memutar gas sedalam-dalamnya saat awal akselerasi.

Kebiasaan ini dapat memperpendek umur komponen v-belt, roller dan menjadi borosnya konsumsi BBM.

6. Standar samping langsung diturunkan saat sampai tujuan, agar motor langsung mati

Padahal adanya fitur ini untuk mencegah motor menyala ketika standar samping masih turun. Saat itu mesin memang mati seketika, namun instrumen lain seperti lampu belakang, speedometer tidak langsung mati. Saat itulah, instrumen tersebut membebankan daya pada aki motor. Umur pakai aki bisa menjadi lebih pendek.

Penggantian V-belt menggunakan CVT Kit [Dok. Yamaha]
Penggantian V-belt menggunakan CVT Kit [Dok. Yamaha]

7. Komponen CVT tidak dibersihkan atau diservis

CVT bertugas sebagai penggerak yang di dalamnya terdapat komponen V-belt dan pulley, sehingga pemilik mesti rajin melakukan langkah-langkah pembersihan komponen ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI