Kemenperin: Nilai Produksi Knalpot di Purbalingga Tembus Rp 138,7 Miliar

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 30 Agustus 2022 | 22:20 WIB
Kemenperin: Nilai Produksi Knalpot di Purbalingga Tembus Rp 138,7 Miliar
Sentra produksi knalpot di Purbalingga, Jawa Tengah. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita menyebutkan nilai produksi knalpot di Purbalingga meningkat hampir empat kali lipat dalam 10 tahun terakhir dari Rp 37 miliar pada 2010, menjadi Rp 138,7 miliar pada 2020.

"Begitu pula dengan nilai investasinya melesat tiga kali lipat, dari Rp 1,6 miliar pada 2010 menjadi Rp 5,2 miliar pada 2020. Ini pertumbuhan yang luar biasa besar sebagai ikon industri Purbalingga,” kata Reni lewat keterangannya di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam situs resminya menyatakan knalpot-knalpot Purbalingga telah menempel di beragam produk otomotif ternama seperti Mercedes Benz dan panser buatan Pindad.

Tak hanya itu, knalpot Purbalingga telah dipesan oleh beberapa produsen otomotif atau Agen Tunggal Pemegang Merek seperti Toyota dan Honda.

Baca Juga: Kemenperin Siapkan 135.000 Tenaga Kerja Industri Tekstil Lewat Vokasi

Sentra industri knalpot Purbalingga berada di satu kawasan khusus, di bawah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengembangan Industri Logam Purbalingga.

Sentra yang beralamat di Jalan Kopral Tanwir, Kelurahan Purbalingga Lor, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah ini, dihuni oleh 42 tenant yang bergerak di bidang produksi knalpot, modifikasi body motor, electroplating dan pewarnaan logam.

Selain itu terdapat IKM yang memproduksi suku cadang telekomunikasi, bengkel konstruksi, penyedia bahan mentah logam, bengkel bubut, serta konstruksi.

“Sentra ini dibangun dan dikembangkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Sentra IKM tahun 2017-2021. Selain penataan kawasan dan gedung sentra, pengembangan industri knalpot tentunya harus diikuti dengan peningkatan kapasitas keterampilan perajin atau pelaku IKM dan teknologi agar produksinya dapat tembus ke pasar Agen Tunggal Pemegang Merek dan lebih banyak lagi industri besar,” tutup Reni. [Antara]

Baca Juga: Sanggaluri Park: Tempat Wisata Edukasi di Purbalingga Jawa Tengah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI