Indonesia Kaya Sumber Nikel, TKDN Bus Listrik Produksi PT INKA Bisa Mencapai 90 Persen Lebih

Senin, 29 Agustus 2022 | 21:18 WIB
Indonesia Kaya Sumber Nikel, TKDN Bus Listrik Produksi PT INKA Bisa Mencapai 90 Persen Lebih
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo (berbaju biru tua) dan rombongan mencoba bus listrik E-Inobus buatan PT INKA dalam kunjungan kerjanya di Madiun, Jawa Timur, Senin (29/8/2022). [ANTARA/Louis Rika].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada hari ini, Senin (29/8/2022) Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengadakan kunjungan kerja ke PT Industri Kereta Api INKA (Persero) di Kota Madiun. Salah satunya adalah meninjau pembuatan bus listrik yang akan digunakan untuk Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali.

Dikutip dari kantor berita Antara, Wamen BUMN memasang target Tingkat  Komponen Dalam Negeri atau TKDN PT INKA bisa mencapai 100 persen. Seiring upaya mewujudkan ekosistem manufaktur kendaraan ramah lingkungan oleh kementerian setempat.

Menurut Kartika Wirjoatmodjo, dengan besarnya sumber daya nikel di Indonesia yang merupakan bahan utama pembuatan baterai, tidak menutup kemungkinan PT INKA bisa memproduksi kendaraan listrik dengan TKDN hingga 90 persen. Bahkan mencapai 100 persen.

Ki-ka: Direktur Utama PT Industri Kereta Api/INKA (Persero) Budi Noviantoro, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Anindya Bakrie, berpose di samping Bus Listrik E-Inobus, di Madiun, Senin (29/8/2022). PT VKTR, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT INKA sepakat membangun aliansi strategis membangun ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia [ANTARA/HO-VKTR].
Ki-ka: Direktur Utama PT Industri Kereta Api/INKA (Persero) Budi Noviantoro, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Anindya Bakrie, berpose di samping Bus Listrik E-Inobus, di Madiun, Senin (29/8/2022). PT VKTR, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT INKA sepakat membangun aliansi strategis membangun ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia [ANTARA/HO-VKTR].

"Yang dikerjakan INKA dalam membuat bus listrik di sini menjadi cikal bakal, karena Indonesia ke depan pasti membutuhkan transportasi berbasis Electric Vehicle atau EV, baik kereta maupun bus," ungkap Wamen BUMN saat berkunjung ke PT INKA menyaksikan penandatanganan kerja sama PT INKA dengan PT VKTR Teknologi Mobilitas di Madiun.

Baca Juga: Simak Pengerjaan E-Inobus PT INKA untuk KTT G20, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo Sebutkan Bus Listrik Ini Lulus SUT

"Kami kerja sama dengan swasta, Bakrie Otoparts bisa membuat gardan, steering, dinamo, dan komponen lainnya. Ini awal dari kebangkitan manufacturing Indonesia untuk membangun ekosistem EV berbasis transportasi publik," papar Kartika Wirjoatmodjo.

Kementerian BUMN sangat intens berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mendorong meningkatkan TKDN atau komponen lokal dalam kendaraan listrik tersebut.

"Ke depan, kami berharap seluruh transportasi publik di Indonesia, di kota-kota besar bertahap berpindah menggunakan EV produksi dalam negeri," tukasnya.

Semntara itu, Budi Noviantoro, Direktur Utama PT INKA (Persero) mengatakan saat ini kandungan komponen lokal atau TKDN bus listrik produksi PT INKA sudah mencapai 56 persen.

Baca Juga: Wali Kota LA, Eric Michael Garcetti: Kemacetan Lalu Lintas, Polusi, Pembangunan Ekonomi, Tantangannya Sama

E-INOBUS buatan PT INKA siap dipasarkan untuk menjawab kebutuhan pasar akan kendaraan ramah lingkungan (Foto: Antara)
E-INOBUS buatan PT INKA siap dipasarkan untuk menjawab kebutuhan pasar akan kendaraan ramah lingkungan [ANTARA].

"Tipe pertama (E-Inobus) TKDN kami 42 persen. Lalu, kami kerja sama dengan Dikti untuk Bus Merah Putih sudah naik menjadi 56 persen, karena baterainya lokal, dirakit di sini," jelas Budi Noviantoro.

Ia menilai, dengan menggandeng PT VKTR Teknologi Mobilitas, pihaknya optimis TKDN bus listrik INKA bisa naik 90 persen hingga 100 persen.

"Kalau gardan, steering, bisa diproduksi di Indonesia, TKDN-nya bisa 100 persen. Itu karena baterai sudah kita kuasai," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI