Suara.com - Filter udara produk aftermarket biasanya memiliki kerapatan yang lebih longgar dibandingkan milik pabrikan. Hal ini dinilai berbahaya bagi mesin. Pasalnya bisa membuat debu-debu halus lebih mudah masuk.
Andy Hasten importir dari Primes Asia, distributor Ferrox menjelaskan bahwa sebenarnya di mana masih ada udara masuk, di situ masih ada debu.
"Filter biasa pun pasti akan begitu, ketika sepeda motor dibongkar usai menempuh 8.000 km lantas mesinnya dibongkar pasti tetap bakal dijumpai debu," ujar Andy kepada Suara.com, Sabtu (27/8/2022).
Untuk itu, Andy menyarankan, setiap penunjukan odometer telah menunjukkan 2.000 km sebaiknya mesin dibersihkan.
Baca Juga: Pasar Truk Komersial Membaik, Hino Bukukan 1.127 SPK dalam Perhelatan GIIAS 2022
Termasuk bila menggunakan filter udara berbahan stainless seperti Ferrox. Peranti ini tetap harus dibersihkan.
Ciri filter udara sudah mulai kotor biasanya tarikan lebih berat.
"Bersihkan cukup cuci pakai air. Kalau tarikan lebih berat mungkin ada, tapi tidak terlalu signifikan untuk jadi patokan," jelas Andy.
Filter udara Ferrox saat ini sudah banyak dijual di pasaran. Harganya sendiri dipatok mulai Rp 535.000 sampai Rp 600.000.
Baca Juga: Perankan Driver Terbaik di "Seoul Vibe", Yoo Ah-In Berlatih Kemudikan Mobil Sport
"Harga tertinggi Rp 1,2 juta itu untuk Ducati. Tapi paling banyak sejauh ini masih dipasarkan untuk model Yamaha NMax, Honda Vario, dan Yamaha Aerox," tutup Andy.