Suara.com - Honda Motor Company melakukan konfirmasi, bahwa pihaknya akan memangkas rencana produksi hingga 40 persen di fasilitas produksi Jepang pada awal September. Alasannya adalah masalah rantai pasokan.
Pemangkasan ini akan diberlakukan di fasilitas perakitan Honda di Saitama, Tokyo.
Honda menyebutkan, masalah keterlambatan ini dikarenakan dampak dari terhambatnya suku cadang dan logistik akibat pandemi COVID-19 dan kekurangan chip semikonduktor.
Keputusan ini dikatakan akan mempengaruhi produksi beberapa model seperti kendaraan sport Honda Vezel, minivan Honda Stepwgn, dan Honda Civic.
Baca Juga: CX-5 Topang Penjualan Mazda di GIIAS 2022
"Pabrik Saitama dan pabrik Suzuka akan memangkas produksi masing-masing sekitar 10 persen, dan 30 persen, untuk sisa bulan ini," kata pembuat mobil, dikutip dari Nasdaq.
Sebelumnya Honda telah melakukan penyesuaian rencana produksi pada Mei lalu. Perusahaan bahkan optimis pembuatan mobil pabrik mereka akan kembali normal pada awal Juni.
Masalah serupa sebenarnya juga dialami oleh pabrikan mobil asal Jepang lainnya, yakni Toyota. Namun perusahaan tetap optimistis dengan target produksi mereka secara global, yaitu 9,7 juta unit.
Toyota mengatakan bulan ini pihaknya memperkirakan akan memproduksi sekitar 850.000 unit kendaraan secara global pada September dan akan berusaha meningkatkan produksi hingga November.
Baca Juga: DFSK Catat Nilai Transaksi Rp 107 Miliar di GIIAS 2022