Suara.com - Dalam kondisi mobilitas yang tinggi serta kemacetan di jalan raya, tak bisa dihindari mobil akan mengalami kondisi stop and go. Bahkan bisa berhenti dalam jangka waktu lama alias stuck terjebak macet.
Kondisi tidak menguntungkan ini membuat mesin mobil bekerja dalam kondisi yang kurang ideal. Yaitu dapur pacu berada dalam situasi menyala idle ketimbang bekerja normal saat tidak terjadi kemacetan di jalan.
Mesin mobil yang bekerja dalam kondisi kurang ideal berpotensi menimbulkan masalah tersembunyi.
Yaitu, lambat laun akan ada penumpukan karbon sisa pembakaran tidak sempurna di ruang mesin, terutama area kepala silinder.
Karbon yang menumpuk akan membuat komponen mesin tidak bisa bekerja secara optimal, bahkan menghambat pergerakan komponen mesin.
Dikutip dari Auto2000, menumpuknya karbon di ruang bakar juga akan mempengaruhi kompresi mesin dan mengurangi daya ledak karena karbon tidak bisa dibakar.
Alhasil, selain tenaga turun, mesin mobil juga lebih boros bensin dan emisi gas buangnya meningkat, karena pengemudi biasanya lebih dalam menginjak pedal gas untuk mendapatkan tenaga mobil.
Baca Juga: Seperempat Abad Meninggalnya Putri Diana, Ford Escort RS Turbo Series 1 Dilelang
Nah, ketika mesin mobil sudah kelebihan tumpukan kerak karbon, tenaganya akan turun drastis.
Bahkan di level yang semakin parah, terjadi kondisi mesin ngelitik alias knocking sepanjang waktu.
Ada dua cara bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi knocking tadi:
- Ada tindak preventif atau bisa disebut langkah jaga-jaga alias penjagaan. Caranya lewat servis berkala.
- Ada tindakan kuratif atau bisa diibaratkan sebagai pengobatan alias mengatasi permasalahan yang timbul. Caranya lewat Italian Tune-up.
Berikut penjabaran dua tindakan mengatasi masalah mesin ngelitik:
Italian Tune-up
Nama ini diambil dari kebiasaan mobil-mobil eksotis buatan Italia yang sering digeber di jalan bebas hambatan. Tujuannya adalah membuang deposit karbon yang mengendap di dalam ruang bakar mesin.
Caranya, ajak mobil melaju di mana putaran mesin dinaikkan dan ditahan di putaran atas sekitar 4.000 rpm selama 30-60 detik tergantung kondisi jalan.
Putaran mesin bisa lebih tinggi bila situasi memungkinkan, untuk membuat mesin mobil lebih kuat dalam membuang deposit. Dengan begitu, kotoran yang menumpuk akan terdorong keluar dan ruang mesin akan bersih kembali.
Namun apakah langkah ini aman dilakukan dan jadi solusi tepat?
Aplikasi Italian Tune Up tentu sulit dan tidak aman dilakukan entah itu di jalan umum atau jalan bebas hambatan.
Selain hasilnya belum tentu optimal, ada risiko kerusakan mobil bahkan kecelakaan.
Servis Berkala
Daripada repot menilik tindakan kuratif melajukan mobil tadi, pemilik sebenarnya bisa melakukan servis berkala secara rutin sesuai anjuran pabrikan.
Yaitu pergi ke bengkel authorized setiap 10.000 km atau enam bulan sekali, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.
Saat servis berkala, mesin mobil akan diperiksa dan dirawat guna menjaga kinerjanya agar selalu prima.
Teknisi juga akan melakukan uji emisi untuk memastikan mesin dalam kondisi terbaiknya dan menjaga gas buang kendaraan sesuai aturan sehingga ramah lingkungan.
Tidak hanya mesin, komponen lain dari mobil juga diperiksa dan dirawat untuk memastikan tidak ada masalah.