Suara.com - Dalam kondisi mobilitas yang tinggi serta kemacetan di jalan raya, tak bisa dihindari mobil akan mengalami kondisi stop and go. Bahkan bisa berhenti dalam jangka waktu lama alias stuck terjebak macet.
Kondisi tidak menguntungkan ini membuat mesin mobil bekerja dalam kondisi yang kurang ideal. Yaitu dapur pacu berada dalam situasi menyala idle ketimbang bekerja normal saat tidak terjadi kemacetan di jalan.
Mesin mobil yang bekerja dalam kondisi kurang ideal berpotensi menimbulkan masalah tersembunyi.
Yaitu, lambat laun akan ada penumpukan karbon sisa pembakaran tidak sempurna di ruang mesin, terutama area kepala silinder.
Karbon yang menumpuk akan membuat komponen mesin tidak bisa bekerja secara optimal, bahkan menghambat pergerakan komponen mesin.
Dikutip dari Auto2000, menumpuknya karbon di ruang bakar juga akan mempengaruhi kompresi mesin dan mengurangi daya ledak karena karbon tidak bisa dibakar.
Alhasil, selain tenaga turun, mesin mobil juga lebih boros bensin dan emisi gas buangnya meningkat, karena pengemudi biasanya lebih dalam menginjak pedal gas untuk mendapatkan tenaga mobil.
Nah, ketika mesin mobil sudah kelebihan tumpukan kerak karbon, tenaganya akan turun drastis.