Suara.com - Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Rivervale Leasing terhadap 2.000 sampel, 43,4 persen warga Britania Raya berpikir negaranya tidak akan pernah siap beralih ke mobil listrik.
Sebagai perbandingan, hanya 15,7 persen dari mereka yang menjawab bahwa pada 2030 semua kendaraan akan beralih ke listrik. Sedangkan 18,1 persen mengatakan baru akan terjadi pada 2040.
Sisanya 8,8 persen menyebut baru akan terjadi pada 2050, bahkan 14 persen menyatakan belum memperoleh gambaran kapan kendaraan di Inggris akan sepenuhnya beralih ke listrik.
"Hari ini, EV mengambil 20,8 persen dari pangsa pasar untuk registrasi mobil baru. Kami menghitung tingkat pertumbuhan pendaftaran EV baru di Inggris sejak 2016 menjadi 1,09 persen. Ini termasuk kendaraan listrik baterai (BEV) dan kendaraan listrik hybrid plug-in (PHEV). Jika angka ini terus berlanjut, berarti pada 2030, jumlah EV baru yang terdaftar akan meningkat menjadi 41,87 persen," kata pembuat survei, Riverdale Leasing, dikutip dari Autoevolution.
Ketika warga setempat ditanyai: Mengapa kita tidak merasa siap untuk mobil listrik?
Orang-orang yang disurvei merujuk pada biaya energi yang tinggi, harga kendaraan listrik yang mahal, dan kekhawatiran jarak tempuh.
Survei juga mengatakan mereka akan tetap menggunakan mobil bensin (30 persen) dan diesel (15 persen) yang sudah dimiliki, setelah 2030. Hanya 34 persen yang mengatakan akan beralih ke hybrid. Sementara 21 persen dari peserta survei mengindikasikan bahwa mereka akan beralih ke mobil hybrid.
Penelitian yang sama juga menunjukkan bila tren mobil listrik terus mengalami pertumbuhan. Sementara kendaraan baru berbahan bakar dan diesel sedang dalam tren turun.