Suara.com - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) telah memperkenalkan lini produk berstandar regulasi Euro 4 pada Maret 2022.
Seberapa besar penyerapan produk Euro 4 dari KTB?
Vice President of Sales and Marketing Division, Aji Jaya mengatakan, penyerapan produk Euro 4 cukup baik walaupun penjualan masih bercampur dengan Euro 2.
Baca Juga: DFSK Catat Nilai Transaksi Rp 107 Miliar di GIIAS 2022
"Sampai saat ini kontribusinya sudah 22 persen dari total penjualan Mitsubishi Fuso dari Januari sampai Juli 2022," ujar Aji Jaya, di Ciawi, Jawa Barat, Kamis (25/8/2022).
Aji Jaya menambahkan, penerimaan Euro 4 sudah sangat positif, tentunya dengan beberapa perubahan dan penambahan teknis bisa dimanfaatkan konsumen.
"Semuanya Agen Pemegang Merek (APM) masih memiliki stok Euro 2. Jadi masih tercampur hingga Juni. Tapi penerimaan Euro 4 ini masih sangat positif," jelasnya.
Namun demikian, sambung Aji, beberapa konsumen memang ada yang tidak bisa langsung diterima. Perlu menyesuaikan hal-hal baru di Euro 4.
"Tentunya dengan Euro 4 ada beberapa hal berubah dari kendaraan dan akan berpengaruh pada konsumen," ungkap Aji.
Baca Juga: PT KTB Catat 1.699 Unit Pemesanan Sepanjang GIIAS 2022, Melonjak Signifikan
Sebagai informasi, pada Maret, KTB telah memperkenalkan sebanyak 29 lini produk bermesin diesel Euro 4 yang terdiri dari 15 varian Canter (light duty truck/LDT) dan 14 varian Fighter X (medium duty truck/MDT).
Dua kelas kendaraan tersebut merupakan transformasi dari produk terlaris Colt Diesel dan Fighter.
Euro 4 sendiri merupakan standar emisi gas buang kendaraan diesel yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Standar tersebut sudah diterapkan per April dan diatur melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017.
Salah satu indikator Euro 4 adalah penggunaan engine common-rail. Menurut Duljatmono, bekal teknologi tersebut sebetulnya sudah digunakan pada kelas Fighter sebelumnya yang dipasarkan sejak 2018, terutama saat dipasarkan di wilayah Sumatera.