Suara.com - PT Surganya Motor Indonesia (Planet Ban) baru saja meresmikan toko ban dan suku cadang otomotif roda dua yang ke-1.000 di Indonesia. Toko baru itu terletak di Perum Grand Cikarang City D12, Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Chief Executive Officer (CEO) Planet Ban, Andi Haryoko mengatakan pembukaan toko ke-1.000 Planet Ban di Indonesia pada tahun ini menjadi sebuah pencapaian tersendiri bagi perusahaan.
Pasalnya, tantangan pandemi COVID-19 dan industri otomotif global turut menghantam Indonesia yang berdampak pada terbatasnya mobilitas masyarakat.
"Peresmian toko ke-1.000 ini menjadi momen yang spesial setelah mobilitas masyarakat kembali meningkat pascapandemi. Kesempatan ini juga kami jadikan momentum untuk meluncurkan komitmen #InovasiTanpaHenti dalam menghadapi tantangan terhadap pertumbuhan performa bisnis Planet Ban," tutur Andi Haryoko dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Baca Juga: Hindari Jalan Berlubang, Pelek Sepeda Motor Bakal Awet
Ia menilai persaingan bengkel motor dengan mobil di Indonesia cukup ketat. Jika perbandingan bengkel dan showroom mobil 1:1, maka perbandingan jumlah bengkel dan showroom motor di Indonesia 3:1.
"Itu terjadi karena perusahaan motor tidak mensyaratkan dealer yang bukan bengkel harus buka showroom. Jadi showroom itu lebih menguntungkan daripada bengkel, kebalikannya dari mobil. Tidak ada pembatasan di motor," jelas Andi Haryoko.
Terlebih untuk mendirikan bengkel motor di Indonesia tidak memerlukan modal besar. Jadi semua orang bisa untuk membuka bisnis bengkel motor.
"Saat ini kira-kira ada 150.000-200.000 bengkel motor di seluruh Indonesia. Ini adalah situasi tidak menguntungkan bagi pelaku bisnis bengkel motor. Selain bengkel resmi juga ada bengkel umum, dioperasikan langsung oleh pemilik. Jadi biayanya bisa ditekan lebih rendah," jelasnya.
Baca Juga: Street Race Polda Metro Jaya 2022 Siap Berpentas di Jalan H Benyamin Sueb
Andi Haryoko berbagi rahasia Planet Ban bisa meresmikan 1.000 toko di Indonesia. Resepnya inovasi yang digencarkan dari Planet Ban.
"Jadi tidak cukup mengikuti formula (memperbanyak) lokasi, lokasi, lokasi. Inovasi juga bukan sekadar gimmick, melainkan melawan arus," ungkap Andi Haryoko.
Ia menyebutkan bahwa konsep Planet Ban telah ditiru oleh perusahaan asing di negara maju di Asia. Berbeda dari sektor lain seperti ritel dan lainnya.
"Semoga semangat inovasi Planet Ban menjadi yang terbaik. Produksi dalam negeri memang bagus, tapi lebih bagus inovasi dalam negeri," tutup Andi Haryoko.