Suara.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menghadirkan All-New Suzuki Ertiga dengan teknologi hybrid untuk pasar Indonesia.
Untuk membuat mobil ini lebih ramah lingkungan dan irit bahan bakar minyak (BBM), Suzuki menyematkan baterai Lithium-ion.
Nah, berapa lama baterai ini dapat berfungsi dengan baik untuk mendukung kinerja mobil?
4W Technical Service Section Head PT SIS, Adhi Prasojo mengatakan bahwa masa pakai baterai berdasarkan hasil riset mereka yakni 5-10 tahun.
Baca Juga: Akhir Pekan di GIIAS 2022, Ada Apa Aja?
"Kami berikan garansi sampai dengan lima tahun atau jarak 100.000 km. Masa pakainya 5-10 tahun dan kecil kemungkinan mengalami kerusakan," tukas Adhi, di arena GIIAS 2022, ICE BSD City, Tangerang Selatam.
Lebih lanjut Adhi menjelaskan, saat baterai sudah tidak lagi layak digunakan, maka konsumen harus menggantinya dengan yang baru.
Untuk itu, ia meminta kepada pemilik Suzuki Ertiga Hybrid, agar baterai lama diserahkan ke bengkel resmi untuk diproses sesuai dengan aturan pemerintah terkait limbah. Bila sudah habis masa pakainya.
Pengolahan baterai bekas itu dilakukan oleh pihak ketiga, yang sudah bekerja sama dengan Suzuki Indonesia dan memiliki reputasi yang sangat baik.
Baca Juga: Agar Harga Jual Mobkas Tetap Tinggi, Ini Tips Inspeksi Kendaraan yang Bisa Dilakukan Sendiri
"Pihak ketiga sudah melewati proses yang sangat ketat, kami juga cek lokasi dan izin resminya dari departemen terkait. Mereka bahkan memiliki izin untuk menangani limbah nuklir," ujarnya.
Sebagai catatan, teknologi yang disematkan pada All-New Suzuki Ertiga Hybrid adalah Integrated Stater Generator (ISG) dan Lithium-ion battery.
ISG dan Lithium-ion battery diposisikan sebagai pendamping mesin pembakaran. ISG memungkinkan proses menghidupkan mesin menjadi lebih cepat dan halus, serta meringankan kerja mesin saat mobil berakselerasi sehingga lebih hemat bahan bakar.
Teknologi Smart Hybrid juga memungkinkan terjadinya pengisian daya listrik pada baterai Lithium-ion secara otomatis melalui regenerative deceleration. Yaitu energi akan disimpan kembali ke baterai saat mobil melakukan perlambatan kecepatan.
Gabungan teknologi ini memudahkan konsumen dalam mengisi ulang daya karena tidak perlu pergi ke stasiun pengisian kendaraan listrik.
Melalui teknologi ini, konsumen juga bisa mendapatkan fitur Auto Start-Stop yang bekerja dalam kondisi macet lalu lintas. Yaitu mematikan mesin saat mobil berhenti sehingga menghemat bahan bakar.
Saat berakselerasi, fitur acceleration assist berperan menambah daya Li-ion battery ke motor, sehingga membantu kerja mesin bakar yang akhirnya mampu mengurangi konsumsi bahan bakar.