GIAC 2022: Target Indonesia Produksi Kendaraan Listrik pada 2030 Tercapai Bila Perhatikan Faktor Baterai

Kamis, 18 Agustus 2022 | 18:17 WIB
GIAC 2022: Target Indonesia Produksi Kendaraan Listrik pada 2030 Tercapai Bila Perhatikan Faktor Baterai
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) mengapit mobil listrik Toyota bZ4X dalam opening GIIAS 2022 [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Acara GAIKINDO Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2022 juga menyajikan acara seminar otomotif, yaitu GAIKINDO International Automotive Conference, GIAC 2022.

Dalam pengadaan GIAC di GIIAS, tahun ini adalah untuk ke-16 kalinya digelar. Dalam pidatonya pada Kamis (18/8/2022), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan target Indonesia menggarap produksi kendaraan listrik pada 2030.

Yaitu minimal 600 ribu unit (untuk mobil, bus dan truk) serta 3 juta unit (untuk motor).

Baca Juga: Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan, ke Mana Limbah Baterai All-New Ertiga Hybrid Dikelola?

Dikutip dari rilis resmi GIIAS sebagaimana diterima Suara.com, salah satu pembicara dalam GIAC 2022 menanggapi target Indonesia dalam produksi kendaraan listrik.

Percepatan elektrifikasi otomotif di Tanah Air adalah soal cara penggunaan komponen baterai di kendaraan listrik. Serta menemukan ekspektasi dari calon konsumen.

Pembicara Franz Kinzer dari AVL List GmbH menyatakan bahwa dalam membuat komponen kendaraan listrik, baterai adalah hal vital. Sehingga dibutuhkan ragam pengetesan.

Berbicara mengenai baterai kendaraan listrik artinya berbicara soal lifecycle komponen itu sendiri. Kuncinya adalah cara membuat baterai dengan masa pakai panjang dan memiliki kemampuan digunakan untuk kendaraan sepanjang masa pakainya.

GIAC 2022 sebagai salah satu mata acara GIIAS 2022 [GIIAS/Seven Events].
GIAC 2022 sebagai salah satu mata acara GIIAS 2022 [GIIAS/Seven Events].

Jika semua kondisi ini bisa berjalan sesuai dengan perencanaan berikut penerapan regulasi dan dukungan semua pihak termasuk peralihan industri menengah dan kecil, bukan tak mungkin target produksi kendaraan listrik Indonesia tadi lebih cepat tercapai.

Baca Juga: GIAC 2022: Menperin Sebutkan Mulai 2030 Indonesia Produksi 600 Ribu Unit Kendaraan Listrik

Sedangkan perwakilan dari industri otomotif yang saat ini punya komitmen besar dalam hal elektrifikasi otomotif yaitu Prasanna Ganesh, Executive Vice President Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing, dan Franz Wang, Chief Operating Officer PT Sokonindo Automobile sepakat untuk menyampaikan suatu hal.

Yang tidak lain tentang pentingnya regulasi yang juga mendukung upaya mereka dalam mempercepat produksi elektrifikasi otomotif.

Mengingat tantangan dalam hal pemasaran kendaraan listrik memiliki pendekatan dan metode yang berbeda. Sehingga dibutuhkan sokongan regulasi agar titik temu antarindustri yang bermain di dalamnya juga dapat sejalan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI