FIA Terapkan Peningkatan Penggunaan Tenaga Listrik di Mesin Balap Formula 1, Berlaku 2026

Kamis, 18 Agustus 2022 | 07:45 WIB
FIA Terapkan Peningkatan Penggunaan Tenaga Listrik di Mesin Balap Formula 1, Berlaku 2026
Jet darat tim Alfa Romeo yang dipiloti driver Zhou Guanyu dievakuasi setelah terlibat kecelakaan di lap pembuka F1 GP Inggris di Sirkuit Silverstone (3/7/2022) [Matt Dunham/Pool/Reuters]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fédération Internationale de l'Automobile atau FIA memberikan persetujuan regulasi mesin untuk balap single seater tertinggi di dunia, Formula 1 atau F1.

Dikutip kantor berita Antara dari laman resmi FIA, peraturan ini akan diterapkan pada 2026. Peningkatan tenaga listrik dan penggunaan 100 persen bahan bakar berkelanjutan menjadi dua aspek kunci untuk peraturan baru ini.

Menurut peraturan yang berlaku sebagai regulasi pada 2026, sumber tenaga atau power unit jet darat F1 tetap mempertahankan konfigurasi mesin internal engine V6, kapasitas 1,6L.

Tim Red Bull Racing F1. [EMLI]
Tim Red Bull Racing F1 [PT EMLI]

Kemudian pemakaian Motor Generation Unit Heat atau MGU-H dihilangkan, sedangkan keluaran tenaga dari Energy Recovery System akan ditingkatkan menjadi 350 kW.

Baca Juga: Dari GIIAS 2022: Pabrik Chery Sudah Mulai Beroperasi, TIGGO 8 Pro Jadi Model Pertama

"Regulasi ini dimaksudkan agar memungkinkan dan menarik pendatang baru untuk bergabung dalam kompetisi olah raga ini," demikian disebutkan FIA di laman resminya.

Kemudian untuk roll hoop, FIA menjadikan insiden kecelakaan di F1 GP Inggris di Sirkuit Silverstone 2022 sebagai kajian. Yaitu saat jet darat Alfa Romeo yang dipiloti Zhou Guanyu tercabik akibat gesekan mengenai aspal dalam kecepatan tinggi saat terbalik.

Oleh karena itu, roll hoop akan didesain dengan permukaan yang bulat.

Selain itu, FIA juga mengatakan Dewan Motor Sport Dunia (WMSC) telah memperbarui peraturan teknis 2022 dan 2023 untuk menyikapi masalah keselamatan.

Pembalap China Guanyu Zhou. [STR / AFP]
Driver F1 tim Alfa Romeo, Zhou Guanyu [STR/AFP]

Khususnya fenomena osilasi vertikal atau porpoising mulai F1 GP Belgia pada akhir Agustus serta standar keselamatan rool hoops, menyusul kecelakaan Zhou Guanyu tadi.

Baca Juga: Dari GIIAS 2022: Isuzu Jamin Ketersediaan Sparepart di Indonesia Timur Lebih Cepat

"Keselamatan adalah prioritas tertinggi bagi FIA, dan kami telah mencurahkan waktu dan sumber daya yang begitu besar untuk analisis dan resolusi dari masalah porpoising," papar presiden FIA Mohammed Ben Sulayem.

"FIA jelas memiliki kewajiban untuk bertindak dan memastikan bahwa para driver tidak berada dalam risiko cedera yang tidak semestinya akibat fenomena ini," tandasnya

Kemudian,tunggangan single seater F1 di musim balap 2023 akan memiliki lantai yang lebih tinggi 15mm, kompromi yang disepakati para tim F1 setelah FIA mengusulkan peningkatan 25mm.

Adanya beberapa perubahan peraturan yang dilakukan FIA tadi dikabarkan sejumlah media dibuat agar sejumlah brand dari Volkswagen Group ikut bergabung ke balap F1.

Disebutkan pula bahwa Porsche berencana untuk mengambil 50 persen saham Red Bull Technology, perusahaan yang membangun jet darat pemimpin klasemen F1 musim ini.

Christian Horner, pimpinan tim Red Bull dalam F1 GP Hungaria bulan lalu mengungkapkan sudah ada diskusi konstruktif bersama Porsche, namun masih banyak rintangan yang harus dilewati.

Audi juga disebut-sebut mendekati Sauber, perusahaan yang menjalankan tim Alfa Romeo.

Beberapa tim seperti Ferrari dan Red Bull tidak memiliki masalah porpoising dan menyebut usulan awal soal dek atau lantai hanya akan menguntungkan sejumlah tim yang gagal membangun tunggangan balapnya dengan baik di tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI