O iya, motor ini juga dibekali dengan laci khusus untuk mewadahi ponsel di dekat stang, ada colokan USB-nya pula. Asik nih!
Impresi Berkendara
Sayangnya potensi ini tidak tergali secara maksimal lantaran momen test ride tersebut cuma bisa dipakai untuk merasakan sensasi menaiki si motor petualang di area perkotaan dengan kondisi jalan yang relatif mulus.

Namun saat motor dipakai untuk melibas jalanan paving, atau rel kereta api yang biasanya bikin pengendara motor biasa merasa tak nyaman, kendala ini tak ditemui pada SR GT.
Dengan kata lain, kombinasi suspensi dan jok motor ini sukses bikin nyaman baik pemotor ataupun pembonceng. Motor ini juga stabil untuk digunakan melibas tikungan.
Salah satu hal yang cukup menggelitik adalah suara klakson yang cukup minimalis, kontras dengan tampang motor yang menyiratkan kesan gahar.

Rem motor ini juga cukup pakem, plus dengan adanya fitur ABS membuat pengendara tak perlu khawatir takut jika motor akan 'ngeloyor' jika melakukan hard braking.
Tenaga mesin motor ini cukup nendang di putaran bawah, tapi cukup kalem saat digunakan melesat di putaran mesin atas. Karena bobotnya plus tinggi joknya yang 'wow' untuk ukuran motor matic di bawah 200cc, Aprilia SR GT relatif kurang pas untuk dipakai macet-macetan apalagi saat berboncengan. Namun itu kembali lagi pada keterampilan si pengendara.
Walaupun motor ini cocok untuk orang yang betubuh jangkung dengan tinggi postur lebih dari 180 cm, namun area pijakan kaki 'selonjoran' dari motor tersebut masih kurang rileks, sehingga pijakan kaki 'normal' malah terkesan lebih nyaman.
Baca Juga: Bikin Kesengsem, Ini 8 Potret Pesona Aprilia SR GT 200
Kesimpulan