Suara.com - Suzuki Motor Jepang mengungkapkan tidak ada penurunan permintaan terhadap mobil baru di dalam negeri di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penurunan ekonomi global.
Pejabat Eksekutif Senior Suzuki, Masahiko Nagao mengatakan, tidak ada penurunan meskipun inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi memicu ketidakpastian ekonomi dunia.
Sebab sejauh ini Suzuki memiliki pesanan sekitar 200.000 unit kendaraan di Jepang. Sementara di India, Suzuki memiliki pesanan sebanyak 350.000 unit kendaraan.
"Meskipun kami khawatir tentang tren ekonomi global, pesanan datang dengan sangat lancar dan permintaan tidak menurun pada saat ini," ujar Masahiko Nagao, dikutip dari IndiaTimes.
Baca Juga: Inflasi, Permintaan Mobil Baru Diperkirakan Merosot
Pada periode April-Juni 2022, penjualan Suzuki di India naik 27,9 persen menjadi 380.000 unit kendaraan dibanding tahun sebelumnya.
Namun, penjualan kendaraan di Jepang turun 6,4 persen karena masalah kekurangan cip menghambat produksi.
"Meskipun kekurangan semikonduktor berangsur membaik, Suzuki tidak dapat memprediksi kapan masalah ini akan teratasi," kata Nagao.
Untuk mengurangi dampak krisis cip, Suzuki telah beralih untuk memproduksi mobil yang tidak membutuhkan begitu banyak chip di India dan menjualnya ke pasar Afrika serta Amerika Tengah dan Selatan.
Baca Juga: Australia Hadapi Inflasi Terbesar dalam 30 Tahun, Pertumbuhan Ekonomi Dipastikan Melemah