Suara.com - PT Astra International Tbk optimistis masih menguasai separuh pangsa pasar mobil Indonesia pada 2022, demikian dikatakan Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti saat jumpa pers secara daring yang dipantau di Jakarta, Jumat (5/8/2022).
"Kami mau maintain posisi market share kami. Semester pertama tahun ini 54 persen, naik 1 persen dibandingkan 53 persen pada periode yang sama 2021. At least kalau kami tarik historis kira-kira Astra itu merepresentasikan separuh dari pasar mobil Indonesia, kalau lebih dari itu alhamdulillah," ujar Tira seperti dilansir dari Antara.
Pada paruh pertama 2022 penjualan mobil Astra mencapai 258.849 unit, meningkat 23,37 persen dari semester I 2021 sebesar 209.812 unit.
Sebelumnya Tira mengatakan bahwa Astra memperkirakan penjualan mobil Indonesia akan mencapai 950.000 unit di 2022. Angka ini bahkan di atas perkiraan asosiasi produsen mobil Indonesia, Gaikindo.
Baca Juga: Astra Internasional: Penjualan Mobil Indonesia Capai 950.000 Unit di 2022
Penjualan tersebut, imbuh dia, disebabkan oleh insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) oleh pemerintah pada awal 2022.
Pada awal tahun ini Gaikindo memprediksi penjualan otomotif di Indonesia sekitar 900.000 dengan asumsi saat itu tidak akan ada perpanjangan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) oleh pemerintah.
Dalam perjalanannya, lanjut Tira, setelah beberapa bulan tahun 2022 berjalan, pemerintah akhirnya memutuskan memberikan perpanjangan insentif yang terbatas pada segmen mobil yang kelasnya di bawah Rp 250 juta.
"Tapi insentif apa pun dalam situasi ekonomi kita baru mulai recover dari kondisi terpuruk 2020 akibat pandemi COVID-19, itu sangat membantu sekali. Kalau kita lihat penjualan mobil di kuartal satu, kelihatan sekali kenaikannya kalau dibandingkan periode yang sama 2021, dan kalau kita ambil rata-rata bulanannya memang trennya sudah menunjukkan peningkatan," ujar Tira.
Selain insentif pemerintah, pasar mobil Indonesia diperkirakan bertumbuh jika situasi pandemi terkendali. Apa lagi saat ini harga komoditas sedang melambung sehingga berdampak pada penjualan mobil,
Baca Juga: Gaikindo Yakin Pasar Motor Listrik Indonesia Berkembang Pesat
"Kami memperkirakan ada peluang market-nya bisa lebih tinggi lagi dengan catatan tentunya situasi pandemi di Indonesia terkendali sehingga harapan kami tidak ada pembatasan-pembatasan, ekonomi bisa bergerak, apalagi kita masih ada support harga komoditas yang tentunya ada banyak multiplier effect harusnya buat ekonomi," tutup Tira.