Suara.com - Hino Motors Ltd, diduga memalsukan data emisi untuk beberapa jenis mesin setidaknya sejak tahun 2003, demikian diwartakan Reuters Rabu (3/8/2022).
Penyelidikan dilakukan terhadap perusahaan truk yang mayoritas sahamnya dimiliki Toyota ini setelah mengakui terdapat kebohongan terkait hasil uji emisi dan konsumsi bahan bakar.
Pada awal pelaporan, Hino mengaku pemalsuan baru dilakukan sekitar tahun 2016. Namun penyelidikan menemukan bukti pemalsuan sejak Oktober 2003.
Komite yang mengawasi masalah ini mengatakan bahwa perusahaan mulai berfokus pada perluasan skala dan volume sekitar tahun 2000. Dampaknya, pengembangan dan efisiensi bahan bakar lebih menjadi prioritas dibandingkan menghadirkan produk yang sesuai regulasi.
Baca Juga: Aksi Tuntut Hentikan Pendanaan Bahan Bakar Fosil di Kedutaan Besar Jepang
Seorang anggota komite investigasi mengatakan, pelanggaran telah dilakukan perusahaan. Hanya saja tidak ada fungsi pemantauan di unit lain.
Akibat temuan ini, Kementerian transportasi Jepang mencabut sertifikasi mesin yang terkena dampak pada bulan Maret dan mengatakan akan melakukan penyelidikan lebih mendalam terhadap Hino.
Hino sendiri, telah menarik sebanya 47.000 unit kendaraan yang dibuat sejak April 2017 dan 20.900 unit lainnya dijadwalkan juga akan ditarik.
Presiden Hino, Satoshi Ogiso, meminta maaf kesalahan ini dan mengatakan Akio Toyoda, presiden Toyota, mengiriminya pesan yang mengatakan bahwa dokumen palsu mengkhianati kepercayaan semua pemangku kepentingan.
Hino akan segera membuat sistem tata kelola perusahaan baru dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Kendaraan Bermotor Sumbang 47% Emisi Gas Rumah Kaca di Jakarta