Suara.com - Hubungan KTM dan Bajaj dimulai sejak tahun 2007, dan sejak saat itu, kedua mitra telah berkolaborasi dalam segala hal mulai dari lini motor Pulsar hingga Duke.
Tak berhenti sampai di situ, keduanya juga berencana untuk menghadirkan motor listrik kelas kakap.
Sebagai informasi, hingga saat ini kedua entitas telah dan masih berfokus pada segmen skuter listrik serta mobilitas perkotaan.
Dilansir dari Rideapart, CEO Pierer Mobility (perusahaan induk KTM) Stefan Pierer mengungkap adanya minat perusahaan pada model listrik bergaya komuter.
"Kami berasumsi bahwa dengan listrik 48 volt hingga kelas A1, yaitu 11 kilowatt atau 15 hp, banyak yang akan menjadi listrik dalam sepuluh tahun ke depan, terutama di Eropa. Itu berlaku untuk skuter dan moped," klaim Pierer.
"Seluruh mesin dua tak akan hilang. Segala sesuatu yang menyangkut kendaraan roda dua bermotor lebih dari 48 volt akan menuju ke arah bahan bakar elektronik. Ada rencana pengembangan yang sangat jelas antara produsen."
Rupanya, rencana itu telah berubah ketika Direktur Eksekutif Bajaj Auto Rakesh Sharma membocorkan rencana kemitraan dalam pengarahan media pendapatan pasca quater pertama tahun ini.
"Kami juga sedang berdiskusi dengan KTM (dan) ada pekerjaan bersama yang sedang berlangsung di mana kami melihat platform untuk sepeda motor listrik kelas atas," ungkap Sharma.
Dalam beberapa bulan terakhir, Ducati, pesaing KTM ,telah membuka tabir berupa motor listrik baru.
Baca Juga: Viral Aksi Emak-Emak Naik Motor Bikin Sopir Bus Geram, Ini Sebabnya
Ducati memamerkan pembalap MotoE V21L-nya pada Juni 2022, dan Triumph mempresentasikan prototipe TE-1-nya hanya satu bulan kemudian, pada Juli 2022.