Aston Martin Catat Kerugian, Dampak Masalah Semikonduktor

Sabtu, 30 Juli 2022 | 15:34 WIB
Aston Martin Catat Kerugian, Dampak Masalah Semikonduktor
Mobil Aston Martin DBS Superleggera di Film James Bond: No Time to Die. (Twitter/astonmartin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produsen mobil mewah Inggris Aston Martin, melaporkan kerugian lebih besar pada paruh pertama.

Hal ini dilihat dari angka penjualan yang merosot akibat masalah rantai pasokan semikonduktor.

Perusahaan membukukan kerugian sebesar 347,99 juta dolar AS pada Januari - Juni tahun ini.

Kerugian tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, senilai 152,7 juta dolar Singapura, sebagaimana melansir laman Business Times, Sabtu (30/7/2022).

Aston Martin yang baru-baru ini mendapat suntikan dana investasi publik dari Arab Saudi.

Namun, hanya mampu menjual sebanyak 2.676 unit kendaraan di semester pertama.

Logo Aston Martin. [Miguel Medina/AFP]
Logo Aston Martin. [Miguel Medina/AFP]

Sedangkan tahun sebelumnya perusahaan mampu menjual sebanyak 2.901 unit.

Produsen mobil Inggris ini mengharapkan mereka dapat menjual lebih banyak mobil pada paruh kedua 2022 karena beberapa hambatan rantai pasokan mulai dapat teratasi.

Untuk mencapai target tersebut, Aston Martin akan meningkatkan produksi sejumlah model yang memiliki banyak permintaan, seperti DBX707 dan V12 Vantage.

Baca Juga: Astra Motor Yogyakarta Optimis Inden Honda ADV 160 Tak Perlu Menunggu Terlalu Lama, Bakal Ready Stok?

Masalah semikinduktor sebenarnya tidak hanya dialami oleh Aston Martin. Masalah ini melanda hampir seluruh pabrikan otomotif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI