Suara.com - Nissan menjadi salah satu peruaahaan otomotif yang saat ini masih berjuang dengan keterbatasan persediaan cip semikonduktor. Tercatat laba bersih Nissan mengalami penurunan hingga 60 persen pada kuartal pertama yang ditutup pada akhir Juni ini.
Lebih khusus lagi, Nissan melaporkan penurunan laba bersih sebesar 347 juta dolar AS, dan ini merupakan penurunan 58,9 persen dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Nissan sendiri telah mengkonfirmasi bahwa kekurangan cip menjadi masalah terbesar terhadap penurunan laba perusahaan. Walaupun masalah cip bukan satu-satunya penyebab turunnya laba bersih.
Meski demikian, hal ini tidak membuat Nissan pesimis tentang sisa tahun ini. Perusahaaan bahkan tidak mengubah target tahunannya, karena berharap laba bersih masih akan mencapai 1,1 miliar dolar AS.
Baca Juga: 5 Pilihan Mobil dengan Sunroof, Serba Bikin Kesengsem
Berbeda dengan Nissan, beberapa merek otomotif mengklaim saat ini krisis cip semikonduktor sudah mulai mereda. Ini terlihat dari sejumlah pabrikan mobil, seperti Mercedes-Benz dan BMW, yang kini sudah kembali memproduksi dengan kapasitas penuh.
Melansir laman Hindustan Times, Jumat (29/7/2022) meredanya krisis cip ini datang lebih awal dari prediksi sejumlah perusahaan otomotif. Ini menjadi titik terang bagi industri yang telah menghadapi ekonomi yang memburuk dan inflasi, sembari mengelola transisi produk ke kendaraan listrik.
Kepala Produksi dan Manajemen Rantai Pasokan Mercedes, Joerg Burzer mengatakan bahwa Mercedes memantau situasi rantai pasokan ini dari minggu ke minggu. Menurut Burzer, masalah rantai pasokan saat ini tidak ada apa-apanya ketimbang tahun lalu.
Di sisi lain BMW optimistis produksinya bakal membaik, meski sempat tertunda akibat krisis cip. Saat ini dilaporkan bahwa seluruh pabrik BMW telah beroperasi dan tidak ada penghentian produksi akibat kekurangan semikonduktor.
"Saat ini, situasinya sedikit lebih stabil. Tapi kami masih memantau pasokan cip setiap harinya," kata seorang juru bicara BMW.
Baca Juga: Menhub Apresiasi Kolaborasi Mobil Listrik dari Toyota, Isuzu, Nissan, Fuso dan Mitsubishi