Suara.com - Sungguh disayangkan, para pemesan Tesla Cybertruck di Australia sepertinya harus memupus harapan untuk bisa bersanding dengan pick-up listrik ini. Pasalnya produsen otomotif asal Amerika Serikat tidak akan menjualnya di Negeri Kanguru.
Melansir Carbuzz, Tesla tidak menyebutkan alasan pasti mengapa mobil listrik berdesain futuristik itu justru tidak dijual di Australia.
Padahal berdasarkan survei yang dilakukan Cybertruck Talk pada 2020, Australia masuk dalam tiga besar negara yang memiliki minat paling tinggi terhadap Tesla Cybertruck.
Uang pemesanan nantinya segera dikembalikan jika konsumen mengajukan surat permohonan. Begitu surat dikirimkan maka uang pemesanan sejumlah 100 dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 1,49 juta akan segera dikembalikan.
Baca Juga: Mitsubishi Pelajari Rencana Ekspor ke Pasar Australia
Pembatalan pemesanan itu diketahui terjadi karena Tesla telah memastikan tidak akan mengirimkan Tesla Cybertruck ke Australia.
Sebelumnya Tesla sudah menutup pemesanan Cybertruck dari Eropa atau China. Pasalnya permintaan akan mobil listrik ini disebutkan melebihi produksi masa mendatang.
Ketika Cybertruck diluncurkan, segera ada 250.000 reservasi yang dibuat dalam minggu pertama. Permintaan untuk kendaraan tidak pernah diabaikan, dengan toko-toko Tesla dilaporkan menerima ratusan pemesanan per minggu, dan jumlahnya naik menjadi 650.000 pada Juni 2020.
Menurut Carscoops, pada Mei 2021 forum Cybertruck merilis penghitungan reservasi crowdsourced yang menunjukkan lebih dari satu juta pemesanan untuk pick-up listrik, dan pada saat penulisan jumlah itu dilaporkan mendekati 1,5 juta, meskipun ini bukan sesuatu yang telah dikonfirmasi Tesla.
Baca Juga: PEVS 2022 Diharapkan Mampu Mengangkat National Flag untuk Investor Asing dan Edukasi Masyarakat