Suara.com - Toyota, Toyota C+Pod, bohlam DFSK, mobil listrik, hybrid, rem blong, truk, kendaraan besar, DFSK, bahan bakar, kecelakaan lalu lintas, baterai mobil listrik, dan RON 92 menjadi highlights dari lima artikel rekomendasi kanal ototmofi Suara.com hari ini.
Pemakaian bahan bakar yang tepat membuat kinerja mesin kendaraan lebih optimal. Seperti disebutkan DFSK, misalnya memilih bensin RON 92 untuk digunakan pada produknya, antara lain DFSK Glory i-auto. Berlaku umum, pastikan kendaraan lainnya juga mengaplikasikan penerapan pemilihan bahan bakar ini.
Bicara soal produk elektrifikasi, Toyota telah meletakkan dasar-dasar produk tenaga listrik yang diawali Toyota Prius. Kekinian juga tampil sederet produk hybrid, dan diam-dima ternyata raksasa Jepang ini menggarap sektor baterai mobil listrik.
Kemudian ke Tanah Air, kecelakaan lalu lintas atau laka lantas yang terjadi di Jalan Alternatif Transyogi Cibubur, Bekasi mengingatkan pentingnya merawat rem. Diduga karena kondisi sistem pengereman, ini alasan mengapa mobil-mobil dimensi besar bisa mengalami rem blong.
Baca Juga: Tim Gabungan Evakuasi Truk Tangki Tabrakan Maut Bekasi Gunakan Dua Alat Berat
Menuju sektor roda dua, mungkin masih ada pengguna bohlam halogen untuk lampu utama sepeda motornya. Cermati kondisi bila membiarkan lampu utama mati karena bisa mempengaruhi baterai atau aki motor.
Kemudian, Suzuki GSX-R1000 yang beredar di Eropa akan segera mengikuti kebijakan Euro 5 akan dibolehkan tetap terus mengaspal di Benua Biru.
Selamat membaca lima artikel rekomendasi kanal otomotif Suara.com, selamat beraktivitas, dan jangan lupa terapkan protokol kesehatan.
1. Maksimalkan Performa Mesin Pakai Bahan Bakar Tepat
Kinerja sebuah mesin berteknologi Internal Combustion Engine (ICE) membutuhkan setidaknya tiga hal sebagai dasarnya. Yaitu api, udara, dan bahan bakar untuk menghidupkan mesin dan akhirnya menggerakkan kendaraan.
Baca Juga: Situasi Pandemi COVID-19 di China, Porsche Mengalami Penurunan Penjualan di Semester Pertama
Khusus untuk aspek yang disebutkan terakhir, dibutuhkan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin agar bisa menghadirkan ledakan sesuai timing kerja mesin dan akhirnya membuat performa kendaraan menjadi maksimal.
2. Hanya Pasarkan Produk Hybrid, Toyota Diam-Diam Fokus Garap Baterai Mobil Listrik
Toyota Motor Corporation dalam transisi menuju kendaraan listrik, dan memilih untuk fokus pada kendaraan hybrid.
Namun demikian, sebuah studi yang dilakukan Nikkei Asia menunjukkan Toyota menjadi pabrikan pemegang paten baterai solid-state paling mendominasi.
3. Penyebab Kendaraan Besar Sering Mengalami Rem Blong
Kecelakaan yang melibatkan sebuah truk Pertamina di Jalan Alternatif Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat ramai menjadi perbincangan. Utamanya adalah kendaraan dimensi besar yang melaju dan kondisi rem, serta banyaknya korban utamanya kendaraan roda dua.
Berdasarkan dugaan sementara, kecelakaan maut itu terjadi akibat truk mengalami rem blong di jalanan menurun.
4. Lampu Bohlam Dibiarkan Lama Mati Ternyata Bisa Mengundang Masalah untuk Aki
Motor-motor keluaran lama dan motor dengan kategori low-end, umumnya masih menggunakan bohlam halogen. Baik digunakan baik untuk lampu utama, lampu rem hingga area lampu sein.
Seiring pemakaian, bohlam bisa putus karena memang memiliki masa pakai yang relatif lebih pendek dari lampu LED. Bohlam halogen paling bagus untuk area lampu utama dan lampu rem biasanya berumur 2-3 tahun.
5. Terbentur Regulasi, Suzuki Terancam Hentikan Penjualan GSX-R1000
Suzuki terancam tidak lagi bisa memasarkan GSX-R1000 untuk pasar Eropa akibat terbentur regulasi Euro 5.
Melansir Rideapart, penerapan aturan Euro 5 untuk sepeda motor sudah dilakukan pada Januari 2020 untuk model baru, dan Januari 2021 untuk model lama.