Spesifikasi Pesawat T50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora, Biasa Dipakai Latihan TNI AU

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 19 Juli 2022 | 11:23 WIB
Spesifikasi Pesawat T50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora, Biasa Dipakai Latihan TNI AU
Pesawat T50i Golden Eagle. (militaryphoto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pesawat tempur T50i Golden Eagle dari Skuadron Udara 15 TNI AU dilaporkan jatuh pada Senin (18/7/2022) saat latihan terbang malam. Bagaimana spesifikasinya?

Sebelumnya diketahui, kecelakaan pesawat ini terjadi di Desa Nginggil, Kradenan, Blora, Jawa Tengah dan menewaskan korban yang merupakan pilot TNI AU, Lettu Pnb Allan Syafitra.

Nah, berikut spesifikasi pesawat T50i Golden Eagle yang dikutip dari laman resmi TNI AU.

Spesifikasi Pesawat T50i Golden Eagle

Baca Juga: Evakuasi Pesawat T-50i Golden Eagle, BPBD Kabupaten Blora Terjunkan Tim Reaksi Cepat

Pesawat T50i Golden Eagle merupakan pesawat latih supersonik buatan Amerika-Korea yang dikembangkan oleh pihak Korean Aerospace Industries bersama Lockheed Martin asal AS.

Pesawat T50i Golden Eagle ini termasuk sebagai pesawat tempur yang kerap digunakan TNI AU untuk kebutuhan latihan. Secara konfigurasi lengkap, pesawat itu memiliki bobot maksimal 27.322 pounds (14 ton).

Meski begitu, bobotnya ini tidak menghalangi T50i Golden Eagle yang memiliki kemampuan menanjak hingga ketinggian maksimal 55.000 kaki (16,76 km) dari permukaan bumi.

Sementara bagian tubuhnya, pesawat Golden Eagle T50i memiliki panjang 43 kaki (13,106 meter) serta lebar sayap 31 kaki (9,448 meter), dan tinggi yang mencapai 16 kaki (4,87 meter).

Tampilan T50i memang sedikit menyerupai pesawat F-16. Bedanya, dua lubang masuk jet Golden Eagle T50i berada di bawah sayap, bukan terletak di perut seperti F-16.

Baca Juga: Profil Lettu Pnb Allan Pilot T50i Golden Eagle, Insiden Pesawat Jatuh di Blora

Kemiripan lainnya terletak pada wing, fuselage, dan bubble canopy yang dimiliki keduanya. Persamaan ini kerap membuat banyak pihak menjuluki T50i dengan sebutan 'Baby Falcon'.

Pesawat T50i Golden Eagle ditenagai mesin General Electric F404-GE-102 yang dapat menghasilkan daya dorong hingga 17.700 pounds. Selain itu, mampu mencapai kecepatan maksimal hingga 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1.600 km per jam).

T50i juga dilengkapi radar udara sehingga mampu mengubah misi, dari jet latih, langsung menjadi misi semua operasi. Diantaranya, menyerang dari udara ke udara, atau dari udara ke darat, baik saat siang maupun malam hari dan dalam segala kondisi cuaca.

Dalam kategori penerbangan tempur, T50i Golden Eagle bisa dibilang sekelas dengan kompetitor utamanya, yakni L-159 buatan Ceko, Yakovlev Yak-130 Mitten dari Rusia, atau Aermacchi M-346 asli Italia.

Di samping itu, pesawat latih ini juga dilengkapi dengan peralatan tempur dan radar. Konfigurasi tersebut dapat membantu pesawat menjalankan peran sebagai tameng yang ditempatkan di garda depan.

Sebagai pesawat tempur, T50i diketahui memiliki kelincahan, kemudahan, serta kemampuan persenjataan yang digunakan dalam misi beragam peran.

Tak hanya itu, T50i Golden Eagle juga disebut mampu bertempur di udara dan memiliki serangan yang terbilang cukup mematikan bagi sasaran bawah dengan total kapasitas angkut persenjataan mencapai 5 ton.

Golden Eagle T50i bahkan sudah  dilengkapi dengan persenjataan yang berfungsi untuk berbagai jenis misi. Pesawat ini juga dilengkapi kanon gatling internal tiga laras General Dynamics 20 mm yang mampu menembakkan tak kurang dari 2.000 peluru per menit.

Kanon gatling ini ditempatkan di sisi kiri kokpit, tepatnya di leading edge extension pesawat. Disebutkan ada lima external station pada bagian under fuselage, dan under wing, serta dua missile launcher rail pada wing tip yang dimanfaatkan untuk membawa semua jenis roket, bom, atau rudal.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI