Suara.com - Masalah chip semikonduktor masih menghantui pabrikan otomotif untuk dapat memproduksi mobil baru sesuai kondisi normal. Yaitu seperti sebelum terjadinya pandemi COVID-19.
Terbaru, Bosch, salah satu pemasok mobil terbesar di dunia, memperingatkan bahwa krisis chip tidak mungkin berakhir tahun ini.
Pada Bosch Tech Day 2022 di Jerman, Stefan Hartung, ketua dewan manajemen, menjelaskan bahwa kekurangan chip tidak akan hilang begitu saja dalam semalam.
"Chip akan terus menjadi masalah tahun depan. Meskipun beberapa perbaikan terjadi pada 2023, pembuat mobil belum dapat kembali ke level seperti sebelum terjadinya pandemi," ujar Stefan Hartung dikutip dari Autoevolution.
Baca Juga: Bikin Produksi Mobil Terhambat, Apa Sebenarnya Chip Semikonduktor?
Sebelumnya, Intel memperingatkan bahwa masalah pasokan akan berlanjut hingga 2024, terutama karena dunia saat ini menghadapi berbagai kekurangan lainnya. Salah satu masalah terbesar, Intel memperingatkan, adalah kurangnya peralatan yang diperlukan dalam produksi chip.
Dengan kata lain, pembuat chip tidak memiliki mesin untuk membuat chip, karena pemasok mereka juga menghadapi tantangan pasokan mereka sendiri. Sehingga pada akhirnya berdampak pada seluruh rantai pasokan.
"Perusahaan teknologi tidak percaya semua perjuangan ini akan diselesaikan lebih awal dari 2024, setidaknya untuk beberapa industri tertentu seperti bisnis otomotif," jelas Intel.
Baca Juga: Hyundai Sebutkan Masalah Chip Mulai Berdampak Terhadap Penjualan