Suara.com - Nissan LEAF dikabarkan akan berhenti diproduksi tanpa ada ada produk pengganti untuk model mobil listrik itu.
Diperkenalkan pada 2010, Nissan LEAF sudah terjual lebih dari 577 ribu unit selama 12 tahun dipasarkan.
"LEAF selalu berbicara tentang teknologi canggih dan sensasi berkendara listrik yang dapat diakses oleh semua orang," kata Arnaud Charpentier, Wakil Presiden Nissan untuk strategi produk dan harga di Afrika, Timur Tengah, India, Uni Eropa, dan Oseania, dikutip dari Autoevolution.
Hanya, sambung Arnaud Charpentier, Nissan LEAF mengalami penurunan setelah pemiliknya menemukan masalah degradasi baterai. Mengganti baterai mobil berkapasitas 24kWh pada zaman lalu memang tidak murah.
Baca Juga: Choi Duk Jun Apresiasi Pelanggan Mercedes-Benz Atas Kerelaan Menunggu
"LEAF telah dirancang sesuai kebutuhan keluarga untuk menawarkan konektivitas tanpa batas dan powertrain yang efisien. Tapi skandal Rapidgate juga muncul bersama dengan masalah rem," jelasnya.
Sebagai informasi, Nissan LEAF telah dipasarkan di Indonesia. Menyoal spesifikasi, Nissan LEAF dibekali motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 110 kW atau setara 150 PS dan torsi maksimum 320 Nm.
Mobil ini dapat berakselerasi antara 0 - 100 km per jam dalam 7,9 detik dan kecepatan maksimalnya mencapai 155 km per jam.
Motor listriknya ditenagai baterai Lithium-ion 40 kWh yang mampu menempuh jarak sejauh 311 km dalam sekali pengisian daya. Hal ini setara dengan penggunaan rata-rata harian 40 km selama satu minggu dengan hanya satu kali pengisian penuh.
Baca Juga: Mercedes-Benz Pattern, Desain Grille Perdana yang Diterapkan untuk C 300 AMG Line
Pengisian daya menggunakan charger portable (3,3 kw) dapat mengisi penuh dalam waktu 12 hingga 15 jam. Sementara untuk pengisian daya Home Charger (AC 7,4 kW) yang dapat mengisi penuh baterai dalam waktu 5 hingga 7 jam.