Suara.com - Baru-baru ini diberitakan tentang terobosan yang diambil oleh Grab Indonesia, dalam rangka mengadakan moda transportasi umum yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Secara mantap, layanan Grab Electric digaungkan untuk melayani pelanggan setianya di delapan kota Indonesia. Tapi apa motor listrik Grab yang digunakan ini?
Pertanyaan tersebut rasanya wajar saja, sebab terdapat cukup banyak jenis motor listrik yang beredar di Indonesia. Sebelumnya, beberapa layanan juga telah menggunakan motor listrik, meski hanya untuk keperluan pemesanan makanan.
Mari kita kulik motor listrik Grab yang akan jadi pasukan terdepan untuk Grab Electric ini.
Motor Listrik Grab Pertama, Smoot Tempur
Baca Juga: Triumph TE-1, Sepeda Motor Listrik Bertenaga Buas
Cukup unik ya namanya? Armada ini merupakan satu dari dua jenis motor listrik yang digunakan Grab saat ini. Diproduksi oleh PT Smoot Motor Indonesia asal Tangerang, Banten, motor mungil dengan penggerak listrik berkapasitas 1.500 W ini mampu melaju hingga 60 km/jam.
Pengemudi Grab tak perlu khawatir soal pengisian daya yang cukup memakan waktu, sebab tersedia tempat penukaran baterai yang disebut SWAP Poin di titik-titik strategis wilayah operasional. Pengemudi tinggal mendatanginya, melakukan prosedur penggantian dan registrasi, dan selesai, Smoot Tempur bisa kembali melaju.
Pada titik baterai maksimal, motor ini bahkan diklaim bisa melaju hingga jarak maksimal 70 kilometer. Cukup jauh dan bisa menjangkau banyak lokasi ya?
Baterai yang digunakan adalah jenis lithium, dengan kapasitas 64V22,5Ah. Untuk jarak operasional dekat hingga menengah, Smoot Tempur siap mengantarkan pelanggan Grab dengan cepat dan gesit.
Motor Kedua, New Viar Q1
Baca Juga: Empat Motor Listrik Segway Akan Serbu Indonesia di GIIAS 2022
New Viar Q1 menjadi motor listrik Grab selanjutnya yang digunakan. Dibekali dengan dua baterai lithium-ion berkapasitas 60V20Ah, masing-masing baterainya diklaim mampu menempuh jarak hingga 60 kilometer. Daya jangkaunya otomatis lebih luas daripada Smoot Tempur.
Ketika habis pengisian baterainya memerlukan waktu 5 hingga 7 jam, dan bisa melaju pada kecepatan maksimal 60 km/jam. Tentu jika berbicara kenyamanan, akan sangat subjektif tergantung penumpangnya. Tapi menurut Anda, mana yang lebih nyaman?
Penggunaan motor listrik Grab ini sudah memberikan bukti nyata berupa penurunan CO2 hingga 5.000 ton lebih pada 2020 hingga 2021. tak heran hal ini juga didukung oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, DIrektur Utama PLN Darmawan Prasodjo, hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Kontributor : I Made Rendika Ardian